Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PT Jakpro diminta menggandeng BUMN Karya atau perusahaan swasta lain demi percepatan pembangunan prasarana LRT tersebut.
"Jakpro ketakutan enggak bisa tunjuk langsung [kontraktor]. Saya kan engak mungkin tunjuk BUMN. Makanya, saya desak Jakpro agar lakukan pendekatan business to business dengan mereka," ujarnya di Balai Kota DKI, Rabu (2/3/2016).
Dia memaparkan peletakan batu pertama (groundbreaking) LRT DKI seharusnya sudah dilaksanakan sejak Januari 2016. Padahal, LRT tersebut rencananya dimaksimalkan sebagai salah satu moda transportasi untuk mengangkut para atlet internasional di ajang Asian Games 2018.
Meski demikian, PT Jakpro belum menetapkan trase dan dokumen lelang konstruksi fisik hingga saat ini. Untuk mempersingkat waktu, Pemprov DKI sepakat membuka peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan yang ingin ikut berkontribusi membangun prasarana kereta ringan tersebut.
Beberapa perusahaan yang akan di prospek oleh Jakpro tak lain BUMN yang saat ini tengah menggarap proyek yang sama, yaitu PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Tbk.
"Meskipun tunjuk langsung, kontraktornya enggak boleh asal-asalan. Prosesnya harus jelas dan tranparan enggak boleh mark up," katanya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengatakan Pemprov DKI akan memprioritaskan jalur LRT Fase I agar dekat dengan venue pendukung gelaran Asian Games 2018.
"Koridornya akan melalui velodrome - equastrian - kelapa gading sampai ke wisma atlet Kemayoran dan terakhir di Kota. Koridor tersebut merupakan gabungan dari koridor 1 dan 7," imbuhnya.