Bisnis.com, TANGSEL-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menggelar kegiatan pelatihan bagi sebanyak 2.291 orang petugas survei untuk sensus ekonomi tingkat lokal.
Faizin, Kepala BPS Kota Tangsel, mengatakan hasil data agregasi yang dikumpulkan selama program nasional Sensus Ekonomi 2016 nantinya dapat dijadikan kajian ilmiah oleh pemerintah pusat dan daerah.
“Serta kalangan dunia usaha dengan melihat potensi bidang usaha di seluruh daerah selama kurun waktu 10 tahun terakhir,” katanya dalam situs resminya, Selasa (29/3/2016).
Menurutnya, dari setiap pintu bangunan, petugas sensus akan menghimpun beragam data agregat, antara lain tentang jenis bangunan usaha, penghasilan atau omzet, jumlah tenaga kerja yang dikaryakan.
Untuk itu, lanjutnya, BPS meminta dukungan dari Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dan assosiasi usaha yang terkait untuk menyukseskan program survei dalam rangka sensus ekonomi nasional tersebut.
Dia menjelaskan dari total sebanyak 2.291 tim survei di Kota Tangsel itu nanti dibagi ke dalam 3 kelompok gugus tugas.
Adapun tiga kelompok itu adalah Petugas Pencacah Lapangan dengan honor sebanyak Rp2,8 juta per orang per bulan, yang didampingi 572 orang Petugas Pemeriksa Lapangan diberi honor Rp3,125 juta per orang per bulan.
Selanjutnya mereka dibantuan oleh 50 orang Petugas Koordinator Lapangan yang disediakan honor sebesar Rp3,3 juta per orang per bulan.
Sementara itu Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, meminta kepada seluruh pelaku usaha di wilayahnya agar andil menyukseskan program nasional Sensus Ekonomi 2016.
“Pengusaha jangan bersembunyi ketika lokasi usahanya didatangi petugas sensus secara mendadak,” ujarnya.
