Bisnis.com, JAKARTA - Nama Sunny Tanuwidjaja menjadi "kembang pembicaraan" baru terkait kasus suap raperda terkait reklamasi teluk Jakarta.
Sunny disebut-sebut sebagai orang dekat DKI-1, yang tak lain dari Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menjelaskan tentang Sunny, Ahok mengakui bahwa Sunny Tanuwidjaja dikenalnya sekitar 6 tahun lalu.
"Saya kenal dia sejak 2010. Dia mau bikin disertasi, saya objek penelitiannya," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (7/4/2016).
Sunny merupakan mahasiswa doktoral di Department of Political Science, Northern Illinois University.
Selain itu, dia juga tercatat sebagai peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta.
Ahok menuturkan untuk keperluan penelitian, Sunny sering mengikuti kesehariannya kala menjalankan pekerjaan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya gak gaji dia. Sunny sering ketemu sama semua bos, termasuk DPRD. Dia ingin tahu gaya politik saya bisa gak lawan semua orang," ungkapnya.
"Dia ngikut saya karena sedang penelitian untuk disertasi," imbuhnya.
Nama Sunny Tanuwidjaja mencuat gara-gara kasus dugaan suap yang menjerat Ketua Komisi D DPRD DKI Mochammad Sanusi dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk. Ariesman Widjaja.
Dua orang ini sudah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka.
Kuasa hukum Mochammad Sanusi, Krisna Murthi, mengatakan adanya campur tangan salah satu staf Ahok dalam kasus ini.
Menurutnya, staf berinisial S ini sering menanyakan hambatan pengesahan Raperda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K).