Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Angka Kematian Ibu & Anak di Bogor Setiap Tahun Meningkat

Pemkot Bogor mengungkap, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Miftahul Khoer
Miftahul Khoer - Bisnis.com 13 April 2016  |  17:06 WIB
Angka Kematian Ibu & Anak di Bogor Setiap Tahun Meningkat
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto - Antara

Bisnis.com, BOGOR- Pemkot Bogor mengungkap, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Bogor setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menyatakan AKI pada 2014 tercatat sejumlah 6 kasus, sementara pada 2015 meningkat menjadi 21 kasus. Begitu juga dengan AKB, dari yang tercatat sebanyak 55 kasus pada 2014 naik menjadi 65 kasus pada 2015.     

“Tren kematian anak dan ibu di Bogor ini terus naik dalam dua-tiga tahun terakhir. Memang seperti sudah disampaikan Kepala Dinkes, ada beberapa hal yang menjadi penyebab tingginya AKI dan AKB ini,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (13/4/2016).

Dia memaparkan faktor penyakit dan kendala dalam proses persalinan menjadi penyebab tingginya AKI dan AKB, antara lain terlalu sering melahirkan, terlalu tua usianya saat hamil atau melahirkan, terlalu muda usia saat kehamilan.

"Dan terlalu rapat jarak kehamilan serta terlambat saat mendeteksi kehamilan dan terlambat mencari atau mendapatkan fasilitas kesehatan," katanya.

Untuk menekan AKI dan AKB, Pemerintah Kota Bogor akan menggelar Bulan Pemeriksaan Ibu Hamil (Bumil). Tujuannya adalah adalah mendata semua bumil di Kota Bogor, memastikan mereka mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar dan memfasilitasi kehamilan mulai dari perencanaan persalinan dan penanganan komplikasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah mengatakan, pihaknya bersama dinas-dinas terkait siap menggelar bulan pemeriksaan selama sebulan penuh dengan menyasar 21.324 bumil pada 2016.

Pelaksanaan program tersebut, kata dia, akan dilakukan pada 14 April hingga 13 Mei 2016, yang akan dilakukan Kader Dasa Wisma, Kader Posyandu dan Bidan Pembina Wilayah serta didukung Forum Masyarakat Nga-EMAS.

"Nantinya para petugas akan mencatat dan melaporkan hasil dari pelaksanaan bulan pemeriksaaan ibu hamil. Indikator keberhasilannya dapat dilihat dari jumlah bumil yang terdata," paparnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

angka kematian ibu
Editor : Nancy Junita

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top