Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sahari Banjir, Ahok Geram Air Tak Dialirkan ke Waduk Pluit

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan bahwa kawasan Gunung Sahari Jakarta Pusat dan Pademangan Jakarta Utara sempat tergenang air.
Beberapa kendaraan melintasi banjir yang merendam Ruko ITC Mangga Dua Jakarta, Kamis (21/4)./Antara
Beberapa kendaraan melintasi banjir yang merendam Ruko ITC Mangga Dua Jakarta, Kamis (21/4)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan, kawasan Gunung Sahari Jakarta Pusat dan Pademangan Jakarta Utara sempat tergenang air.

Alasan tergenangnya kawasan tersebut lantaran pompa air yang berada di kawasan Ancol ada yang mati. Sementara itu, yang masih mengganjal, menurut Ahok, air yang seharusnya dialirkan ke Waduk Pluit malah dialirkan ke Gunung Sahari dan Ancol.

"Saya lihat di Istiqlal, tadi. Di Juanda (Jakarta Pusat) airnya penuh enggak? Enggak juga," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (22/4/2016).

Menurut Ahok, seharusnya air yang dialirkan melewati saluran di Jakarta Pusat apabila terjadi hujan. Kemudian air tersebut selanjutnya akan melewati tangki Jakarta Barat dan bermuara di Waduk Pluit dan Pasar Ikan.

Tapi, hal itu tidak dilakukan, sehingga membuat Ahok geram. Air dialirkan ke arah utara, yakni ke Gunung Sahari Jakarta Pusat dan Ancol Jakarta Utara.

"Seharusnya kalau membuang air ke arah Tangki (Tamansari Jakarta Barat). Kalau buang ke Tangki kan langsung masuk ke Waduk Pluit, Pasar Ikan. Waduk Pluit kondisinya minus 2" kata Ahok heran.

Anehnya, banjir terjadi di Jakarta Pusat dan Utara, namun Waduk Pluit tak digenangi air. Ternyata, air memang diarahkan ke Gunung Sahari dan Ancol dengan begitu terjadi banjir di sejumlah wilayah di Pademangan dan Gunung Sahari.

"Jadi ngapain air semua diarahkan ke Gunung Sahari, ke Marina Ancol yang membebani Pademangan? Sedangkan di Waduk Pluit Pasar Ikan, kapasitas pompa baru, waduknya dalam sudah dikeruk lagi dua juta kubik, kok enggak dikasih air begitu loh? Maka kita mesti duduk bareng," jelas Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper