Bisnis.com, TANGSEL - Sejumlah toko buku di sekitar kampus perguruan tinggi di Tangerang Selatan mengeluhkan omzetnya turun sekitar 50%-70% sejak awal tahun ini akibat melemahnya minat mahasiwa berbelanja buku.
Syamsul, pemilik toko buku Dinamik dekat kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, mengatakan kondisi tersebut juga dialami rekan-rekannya sesama pedagang buku di sekitar kampus perguruan tinggi yang lain.
“Kami merasakan omzet turun hingga sekitar 50%-70% sejak awal 2016, karena minat mahasiswa berbelanja buku umum cenderung berkurang, mereka hanya fokus beli buku pelajaran saja,” katanya, Selasa (17/5/2016)
Dia menjelaskan turunnya minat mahasiswa membeli buku disebabkan oleh banyak faktor, misalnya karena kondisi keuangan orang tuanya yang kurang baik, sebagai dampak dari situasi ekonomi nasional yang belum benar-benar kondusif.
Situasi ekonomi yang belum kondusif, lanjutnya, juga dirasakan para penerbit buku maupun perusahaan percetakan yang terbebani oleh biaya modal yang terus membengkak, seperti harga kertas yang semakin mahal.
Sementara itu Holidah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Cirendeu, Ciputat, mengatakan beberapa oknum mahasiswa datang ke toko buku membawa smart phone kemudian memfoto buku-buku yang dibutuhkan.
“Dengan smart phone yang memiliki kamera bagus itu dia memfoto bab-bab atau halaman dari buku yang diperlukan untuk dibaca dan dipelajari. Dengan begitu mereka merasa tidak perlu membeli buku tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, prilaku sejumlah oknum mahasiswa tersebut sebenarnya cukup merugikan para pemilik toko buku yang kini omzetnya cenderung turun sehingga dapat mengancam kelangsungan hidup bisnisnya.