Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Jalur KA Bandara Soetta Masih Terkekang Pembebasan Lahan

Pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta masih terkendala pembebasan lahan yang terjempit antara proyek kereta api dan pembangunan tol JORR.
Jalur kereta api Bandara Kualanamu, Medan/Ilustrasi
Jalur kereta api Bandara Kualanamu, Medan/Ilustrasi

Bisnis.com, TANGERANG - Pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta masih terkendala pembebasan lahan yang terjepit antara proyek kereta api dan pembangunan tol JORR.

Badan Pertanahan Kantor Wilayah Kota Tangerang menyebutkan luas lahan yang terjepit antara kedua proyek infrastruktur nasional tersebut mencapai 16 hektar dari total lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan rel kereta api yakni 35 hektar atau sekitar 845 bidang tanah.

“Lahan yang terjepit antara dua proyek tersebut dimiliki oleh 14 perusahaan dan saat ini masih dibahas mengenai mekanisme pembayarannya. Untuk dua kegiatannya, pembayarannya harus dilakukan serentak sehingga kami masih harus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN,” kata Kepala BPN Tangerang Himsar kepada Bisnis, Senin (23/5).

Berdasarkan rapat dengan Kementerian BUMN, dirinya mengemukakan ketersediaan dana ganti rugi untuk pembangunan tol JORR belum signifikan sehingga pihak Jasa Marga bakal mengucurkan dana talangan. “Dana yang disediakan masih belum memenuhi dan perlu paying hukum untuk penyaluran serta pengembalian dana itu,” tekannya.

Tak hanya itu, Himsar mengungkapkan masih adanya masyarakat yang menggugat di kasasi yang belum putus. Meski demikian, dirinya menjelaskan warga yang menuntut melalui pengadilan jumlahnya mulai berkurang.

Adapun, jumlah warga yang menuntut hingga ke pengadilan mencapai 105 orang, dan saat ini sudah empat warga yang mencabut tuntutan perdatanya ke pengadilan, sedangkan sisanya sekitar 89 orang masih di kasasi. Warga tersebut berasal dari beberapa kelurahan yang berbeda antara lain Poris, Batu Sari, dan Tanah Tinggi.

“Yang mencabut juga banyak, tapi ya masih butuh proses untuk pencabutannya. Jadi kami tidak bisa intervensi lebih lanjut. Mungkin, dalam waktu dua bulan proses ini bisa selesai,” tambahnya.

Hingga saat ini, nilai asset yang sudah diperoleh PT Kereta Api Indonesia (persero), baik yang sudah dibayarkan kepada masyarakat maupun kerja sama dengan PT Angkasa Pura II mencapai Rp946 miliar atau 62% dari total lahan.

Menurutnya, kendala lainnya lebih kepada persoalan administrasi masyarakat misalnya masih ada sebagian masyarakat yang sudah setuju untuk pembayaran ganti rugi, tapi sertifikatnya masih berada di tangan pihak kedua atau ketiga.

Kereta api bandara ini berangkat dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta sepanjang 36,3 km dengan melewati Stasiun Sudirman, Duri, dan Batu Ceper, Tangerang. Keberadaan kereta api bandara ini diperkirakan mampu memangkas waktu tempuh dari Jakarta atau Tangerang ke Bandara Soetta hingga menjadi 50 menit.

Saat ini, ada banyak akses menuju Bandara Soetta yakni tol lingkar luar Jakarta, atau jalan umum dari kabupaten atau Kota Tangerang yang mencapai enam pintu masuk menuju bandara yang membutuhkan waktu satu hingga dua jam akibat banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar.

Sebelumnya, Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia [Persero] Daerah Operasional 1 Jakarta Bambang S. Prayitno menuturkan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini antara lain Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Provinsi Banten, Kota Tangerang, dan PT Kereta Api Indonesia serta PT Railink sudah melakukan pembangunan secara bertahap.

Dari total luas tanah yang dibutuhkan, sekitar 109.400 m2 merupakan milik masyarakat. Kemudian, tanah yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura sebanyak 94.826 m2 dan tanah yang merupakan fasilitas umum mencapai 8.054 m2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper