Bisnis.com, TANGSEL-Program buka puasa di masjid dan musola memberikan tambahan omzet bagi pemilik warung dan usaha katering selama bulan Ramadan di sejumlah wilayah Tangerang Selatan.
Kebijakan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan pengurus musola membagikan makanan pembatal (takjil) dan berbuka puasa kepada jamaahnya cukup menggembirakan pengusaha yang omzetnya turun selama bulan Ramadan.
Jajang M, pemilik warung makan di Jl Abdul Gani, Cempaka Putih, Ciputat Timur, mengatakan hampir setiap hari ada pemesanan nasi untuk musola dan masjid serta penyelenggara kegiatan berbuka puasa bersama.
“Hampir setiap hari saya menerima pesanan nasi boks, yang antara lain isinya nasi, daging ayam, sayur atau capcai, sambal dan kentang atau tempe oreg dengan harga sesuai menunya Rp15.000-Rp20.000 per boks,” katanya, Kamis (16/6/2016).
Menurutnya, pemesanan nasi kotak harus dilakukan sehari sebelum hari pembagiannya karena para pemilik warung mempunyai kewajiban untuk menjamin ketersediaan makanan bagi pelanggan yang makan di warungnya.
Kondisi yang sama juga dirasakan para pemilik warung Warteg, restoran Padang dan usaha katering, diantaranya di sepanjang Jl WR Supratman, Jl Aria Putra dan Jl Cirendeu, khususnya yang berlokasi dekat dengan masjid atau musola.
Sucipto, pengurus musola Al Falah Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan setiap hari menyedikan minimal 20 nasi kotak dan makanan takjil untuk para jamaah, khususnya yang mampir karena sedang dalam perjalanan.
“Musola ini tidak pernah absen membagikan makanan takjil dan buka puasa, yang berasal dari sumbangan warga sekitar. Jumlahnya hanya 20 kotak, jauh di bawah masjid UIN Jakarta yang juga membagi hingga sekitar 500 nasi bungkus,” ujarnya.