Bisnis.com, TANGSEL - Pendataan keluarga yang akan dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan diminta agar pelaksanannya di lapangan benar-benar menemui keluarga yang hendak didata sehingga hasilnya lebih akurat.
Hidayat, warga Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, mengatakan pendataan keluarga yang akan dilaksanakan itu jangan seperti pelaksaan survei ekonomi warga Tangsel, belum lama ini, yang terkesan asal dibuat hasilnya tanpa bertemu warga atau keluarga sasaran survei.
“Pendataan keluarga itu jangan seperti survei ekonomi, yang langsung disimpulkan sendiri oleh petugasnya tanpa bertemu keluarga yang jadi objek survei. Kemudian petugas menempel stiker tanda sudah disurvei di kaca jendela rumah warga tersebut,” katanya, Minggu (19/6/2016).
Menurutnya, dirinya tidak tahu kapan petugas dari Pemkot Tangsel datang ke rumahnya untuk melakukan survei ekonomi. Tetapi, di jendela rumahnya sudah tertempel stiker kecil pertanda sudah disurvei.
Sementara itu Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Tangsel kini sedang mengadakan sosialisasi pendataan keluarga tahun 2016 di berbagai kegiatan, termasuk kepada sejumlah kader Posyandu.
Apendi, Kepala BPMPPKB Tangsel, dalam situs resminya, menjelaskan sosialisasi kepada kader Posyandu terkait pelaksanaan pendataan keluarga dengan tujuan untuk menjadikan keluarga yang lebih sejahtera.
"Data keluarga itu sangat perlu untuk perencanaan ke depan. Jika sudah tahu datanya seperti apa, maka kami akan dengan mudah melakukan perencanaan," ujarnya.
Dia mengungkapkan di wilayah Tangsel pernah dilakukan pendataan keluarga pada 2015. Tetapi, karena hasilnya kurang sempurna, maka tahun ini kembali dilaksanakan pendataan tersebut.
Kini populasi penduduk Tangsel mencapai sekitar 1,4 juta jiwa, yang perlu dikendalikan melalui program pemerintah keluarga berencana yang dilaksanakan secara benar dan bertanggung jawab.