Bisnis.com, TANGSEL - Penjualan kue kering dan parcel Lebaran semakin marak di pasar tradisional, toko kelontong dan pusat perbelanjaan modern sejak memasuki dua pekan menjelang datangnya Idulfitri 1437 H.
Kue kering untuk sajian tamu berlebaran itu dikemas dalam toples plastik antara lain nastar, putri salju, biji ketapang, kacang tanah, kacang mede, kastengel, emping melinjo yang dipasarkan dengan kisaran harga Rp40.000-Rp100.000 per toples.
Yusriyati, pedagang kue kering di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, mengatakan hanya menjual kue kering haris produksi industri rumah tangga di Pamulang, Tangsel, dengan mengambil keuntungan sekitar 10%-20% dari harga satuannya.
“Kue kering lebaran ini dikirim pihak pabriknya ke rumah, baru kemudian saya jual di pasar dan juga saya tawar-tawarkan ke tetangga, dan kantor suami,” katanya, Senin (20/6/2016).
Menurutnya, sejak tiga hari yang lalu permintaan kue kering darinya cukup banyak sekitar 15-20 toples per hari. Jumlah tersebut, lanjutnya, relatif lebih kecil dibandingkan dengan periode yang sama menjelang Lebaran tahun lalu.
Sementara itu pasar swalayan dan pusat penjualan grosir di wilayah Tangsel juga menyiapkan parsel Lebaran yang harganya berkisar Rp100.000-Rp500.000 per unit yang berisi beranekan jenis makanan produk dari industri pabrikan.
Adapun rincian harga parsel tersebut tergantung dari isinya untuk yang berisi 8 produk makanan kering dibandrol seharga Rp100.000 per unit, berisi 10 produk seharga Rp200.000, serta isi 16 seharga Rp400.000 dan Rp500.000 untuk parsel yang izinya 20 produk makanan.
Mahmudah, salah seorang pelanggan mengatakan selain membuat sendiri kue lebarang yang relatif mudah seperti kacang goreng dan emping melinjo serta tapi ketan juga membeli produk yang buatan industi tersebut.