Bisnis.com, TANGERANG—Meski keberadaan Terminal 3 Ultimate di Bandara Internasional Soekarno Hatta mampu mengurangi kepadatan lalu lintas transportasi udara tetapi kepadatan lalu lintas di jalanan menuju bandara diprediksi semakin padat.
Secara khusus, Pemerintah Kota Tangerang yang letaknya berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta sudah menyiapkan sejumlah opsi antara lain rekayasa lalu lintas dan penambahan jalur alternatif untuk mengantisipasi kepadatan yang diakibatkan operasional Terminal 3 Ultimate.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Zarkasi mengatakan pihaknya sudah melakukan simulasi rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, khususnya di kawasan Rawa Bokor.
Menurutnya, Rawa Bokor merupakan salah satu lokasi yang padat kendaraan karena merupakan jalur perlintasan menuju bandara. Tak hanya itu, kawasan ini juga menghubungkan Jakarta dengan pusat bisnis di Tangerang yakni Cengkareng Business City (CBC).
“Semua sudah berjalan dan kepadatan bisa dikurangi. Tetapi, tetap saja, kebutuhan pelebaran jalan atau pembuatan lajur alternatif masih dibutuhkan. Itu harus dibicarakan dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dan Jasa Marga karena merupakan kewenangan mereka,” tekannya kepada Bisnis, Jumat (5/8).
Pada saat yang sama, pelebaran jalan dan pembangunan jembatan di Rawa Bokor juga tengah dilakukan. Adapun, pelebaran jalan dilakukan di sepanjang Jalan Atang Sanjaya hingga Husein Sastra Negara sepanjang 800 meter.
Sementara itu, penambahan jembatan menjadi dua lajur akan dibangun di dekat CBC diharapkan juga akan menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang terjadi di sekitar Bandara Internasional Soetta.
“Anggaran pelebaran jalan dan penambahan lajur jembatan berasal dari dana hibah DKI Jakarta. Upaya untuk mengurangi kemacetan di kawasan bandara membutuhkan bantuan dari banyak pihak, termasuk swasta,” tambah Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Arief menyebutkan Pemkot Tangerang setidaknya menghabiskan sekitar Rp8 miliar untuk menuntaskan persoalan kemacetan di kota ini. Berdasarkan data yang dimiliknya, Kota Tangerang setidaknya memiliki 37 titik kemacetan yang tersebar di 13 kecamatan.