Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan tanggul di tiga wilayah aliran yang menjadi bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) fase A yakni Kali Kamal, Kali Blencong di Marunda, serta Pasar Ikan mulai dilakukan.
Pemerintah menargetkan penyelesaian ketiga proyek tersebut akhir tahun ini.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menjelaskan telah mengajukan pelelangan kepada Badan Layanan Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta, semenjak akhir Februari 2016. Akan tetapi dia berujar pengumuman pemenang tender proyek dua tanggul yakni Kali Kamal Muara dan Kali Blencong baru dilakukan bulan ini.
Dia menyebut PT Pembangunan Perumahan akan mengerjakan dua tanggul Kali Kamal Muara sepanjang 740 meter dengan pagu anggaran sebesar Rp150 miliar serta tanggul di Kali Blencong sepanjang 1,4km dengan pagu anggaran sebesar Rp177 miliar.
Selain itu Teguh juga menjelaskan sebelum pengerjaan dua tanggul itu dimulai, pihaknya telah mengerjakan tanggul Pasar Ikan sepanjang 1,6 km pada Juli lalu. Dia melanjutkan konstruksi tanggul yang berlokasi tak jauh dari rumah pompa Pasar Ikan pada zona I dan II Pasar Ikan dilakukan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai anggaran sebesar Rp50 miliar.
“Pasar Ikan lebih duluan karena perlu menggunakan sheet pile [dinding turap] sementara yang dua lainnya menggunakan spun pile [tiang pancang beton bulat] sehingga memang lebih lama. Semuanya harus selesai 15 Desember tahun ini,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Sejauh ini dia menyatakan kemajuan konstruksi untuk tanggul pasar Ikan mencapai 15% dengan 110 sheet pile terpasang. Sementara untuk konstruksi di wilayah Kali Kamal Muara dan Kali Blencong akan mulai dilakukan pekan depan. Hingga kini dia berujar tengah melakukan evaluasi lokasi untuk penempatan alat berat di dua wilayah itu.
Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bapedda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan pemprov DKI Jakarta bersama dengan pemerintah pusat telah bersepakat untuk membiayai pengerjaan tanggul fase A melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan serta Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara-Perubahan pada tahun ini.
Tahun ini lanjutnya pemprov DKI telah menganggarkan APBD-P senilai Rp377 miliar untuk pengerjaan fase A. Namun lanjutnya dia juga tengah menanti kontribusi pengembang serta BUMN dan BUMD untuk mengalokasikan pendanaan bagi wilayah yang akan dilewati pengerjaan tanggul. Pasalnya pemerintah pusat telah menginstruksikan agar pengerjaan tanggul ini mampu dituntaskan dua tahun mendatang pada akhir 2018.
“Idealnya begitu harus gotong royong sesuai porsinya kan ada yang melewati Bogasari, dan lain-lain di sepanjang utara. Kemarin sudah ada diskusi, makanya kami menghimbau agar mereka juga segera membangun,” katanya.
Menurut data Bapeda DKI Jakarta, Panjang tanggul yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat melalui pemrov DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung—Cisadane sepanjang 56,43 km sedangkan porsi swasta yang juga mencakup BUMN serta BUMD sepanjang 63,846 km
Mengacu pada data itu juga telah terjadi rekapitulasi garis pantai dan muara sungai dari trase indikatif oleh perhitungan konsultan. Garis pantai yang menjadi tanggung jawab pemerintah sepanjang 16 km menjadi 19 km. Kemudian panjang awal muara sungai 16 km menjadi 37 km.
Sedangkan garis pantai yang menjadi tanggung jawab swasta sepanjang 63 km menjadi 62 km. Kemudian panjang awal muara sungai 32 km menjadi 57,6 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
