Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana menegaskan bahwa DPRD merespon positif apa yang telah disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono untuk melakukan percepatan lelang, khususnya program RSUD Sky Hospital Tarakan.
Meski begitu, Dia belum dapat memastikan keberlangsungan lelang tersebut, pasalnya keputusan secara resmi harus melalui rapat Banggar. Apabila Banggar melihat terdapat nilai positif dari percepatan lelang pembangunan rumah sakit tersebut, tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan.
kesepakatan secara resmi untuk melanjutkan atau tidak masih akan dimatangkan di Banggar DPRD dengan pihak eksekutif. “Nah kalau itu disetujui oleh Banggar dan DPRD akan ada MoU parsial. MoU KUAPPAS parsial untuk menyetujui percepatan lelang. Seperti apakah nanti pembahasan, ya lihat,” katanya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengakui telah berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memperoleh kesepakatan terkait lelang dini RSUD Tarakon mendahului Kebijakan Umum APBD-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2017.
“ RS Sky Hospital saya minta diprioritaskan, tidak usah menunggu KUA-PPAS secara menyeluruh, bisa dengan KUAPPAS parsial dimungkinkan. Yang penting dari mekanisme itu semua adalah adanya kesepakatan dari eksekutif dan legislatif,”kata Sumarsono di Balai Kota DKI.
Meski begitu, secara resmi masalah tersebut masih akan dibahas secara resmi di Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta pada 9 November 2016. Apabila disetujui, kesepakatan tersebut akan dituangkan dalam nota kesepemahaman atau Mou parsial untuk menyetujui percepatan lelang.
“Dari sekian program, RSUD Tarakan ini merupakan salah satu paling prioritas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu, waktu pengerjaannya kan butuh panjang. Kalau lambat ya bisa nggak selesai,” tegasnya.