Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan terkait permasalahan penunggakan bayar sewa rumah susun (rusun) lantaran minimnya lapangan kerja yang disediakan untuk penghuni.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI terdapat beberapa warga yang menunggak pembayaran sewa yang tersebar pada 23 rusun di Jakarta. Lantaran hal itulah, kondisi tersebut dapa menyebabkan warga penghuni rusun tidak memiliki kemampuan untuk membayar sewa rusun.
"Kalau nganggur gimana bisa ngangsur. Jadi ini seperti telur dan ayam. Problem dia enggak bisa ngangsur karena enggak punya uang, enggak punya uang karena enggak punya kerja," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI, Senin (21/11/2016).
Atas masalah tersebut, Soni panggilan akrab Sumarsono menjanjikan untuk menyediakan lapangan kerja pagi warga rusunawa, sebagai salah satu contoh dilakukan kegiatan padat karya. "Itu adalah sebuah solusi dan strategi teknis. Tapi detailnya nanti saya akan konsultasikan dengan Kadis Perumahan dan juga Ketenagakerjaan," tuturnya.
Pihaknya memastikan tidak akan terdapat tindakan represif seperti melakukan pengusiran kepada para penghuni rusun yang melakukan penunggakan. "Tapi di sisi lain, kita juga ingin membangun kedisiplinan masyarakat. Membayar iuran itu bagian dari tanggung jawab dan refleksi dari kedisiplinan masyarakat," tuturnya.