Kabar24.com, JAKARTA - Pihak kepolisian meminta agar demo buruh yang rencananya akan dilaksanakan bersamaan dengan Aksi Bela Islam Jilid III pada Jumat (2 /11/2016) nanti bisa ditunda.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suntana menyebutkan pihaknya sudah mendengar bahwa kelompok yang akan melaksanakan aksi demo buruh telah mengambil keputusan terkait waktu pelaksanaan demo.
Namun demikian, dia tetap mengimbau agar aksi demo buruh bisa ditunda sebab aksi Bela Islam Jilid III yang akan dilaksanakan pada waktu yang sama menurutnya akan memerlukan konsentrarsi khusus dari pihakanya.
“Tadi kami mendengar bahwa mereka sudah mengambil keputusan akan demo tetap tanggal 2 [Desember]. Kami tetap akan mengimbau kepada rekan-rekan buruh, silakan menyampaikan pendapat, tetapi kalau bisa diundur karena kita sedang ada kegiatan yang cukup besar dan membutuhkan konsentrasi khusus,” pintanya.
Die melanjutkan permintaan untuk menunda aksi demo oleh para buruh juga demi menghindari potensi terjadinya provokasi massa di kedua belah pihak baik para massa demo buruh dan massa Aksi Bela Islam Jilid III.
“Kita sedang ada kegiatan cukup besar dan membutuhkan konsentrasi khusus. Jangan sampai nanti ada provokasi di kedua belah pihak. Jadi rekan-rekan buruh silahkan diatur unjuk rasa di lain waktu dan pasti akan kita amankan sesuai degan tugas polisi,” katanya.
Menurut Suntana, menyampaikan pendapat merupakan hak masyarakat termasuk buruh. Namun, dalam melaksanakan hal ini, dia mengingatkan agar para buruh yang akan melakukan aksi demo juga mengingat kepentingan masyarakat lain serta kepentingan negara.
“Silakan saja [buruh melakukan demo] yang akan diatur dengan aturan-aturan yang ada, tidak masalah,” katanya.
Suntana juga menyebutkan kalaupun para buruh bersikeras untuk melakukan aksi demo di hari yang sama, pihaknya akan mengatur agar aksi tersebut ditempatkan di lokasi berbeda dengan kegiatan massa dari Aksi Bela Islam Jilid III.
Seperti diketahui, GNPF-MUI telah bersepakat bahwa pihaknya akan memusatkan kegiatan yang terdiri atas pembacaan Al-Quran, tausiah, dan Shalat Jumat di lapangan Monumen Nasional (Monas) dari rencana sebelumnya menunaikan sholat Jumat di sepanjang jalan protokol Sudirman-Thamrin.
Menurut Suntana, pihaknya juga sudah meminta GNPF untuk turut mengimbau agar para buruh menjalankan aksi demo di lokasi berbeda. “Kalau ketemu nanti kita diskusikan apakah akan bergabung? Apakah akan memaksakan di suatu tempat yang bersama-sama, kan itu membahayakan,” katanya.
Dia juga mengutarakan bahwa pihaknya akan secepatnya melakukan koordinasi dengan pihak buruh terkait rencana aksi demo buruh.