Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Stasiun Sukaresmi Bogor Temui Titik Terang

Pemerintah Kota Bogor mengisyaratkan untuk melanjutkan pembangunan proyek Stasiun Sukaresmi, Tanah Sereal yang sempat tertunda sejak 2014.
Stasiun Kota di Jakarta./Bisnis
Stasiun Kota di Jakarta./Bisnis

Bisnis.com, BOGOR- Pemerintah Kota Bogor mengisyaratkan untuk melanjutkan pembangunan proyek Stasiun Sukaresmi, Tanah Sereal yang sempat tertunda sejak 2014.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Kota Bogor Toto Miftahul Ulum Mengatakan telah ada pihak swasta yang tertarik untuk sama-sama mengembangkan Stasiun Sukaresmi.

Dia menjelaskan salah satu pihak swasta yang tertarik untuk terlibat dalam pembangunan Stasiun Sukaresmi adalah pemilik perusahaan mebel yang dikenal memproduksi produk Olympic.

"Kami bentuk perusahaan bersama semacam konsorsium dari pihak pemerintah, swasta dan warga setempat yang terkait dengan pemilik lahan," ujarnya pada Bisnis, Rabu (30/11/2016).

Dia mengatakan pembangunan stasiun direncanakan mulai dibangun pada tahun depan dengan ketentuan seluruh pihak yang terlibat di konsorsium telah sejalan dan sepemahaman.

Pemkot Bogor sendiri memiliki lahan sekitar 2 hektare untuk pembangunan stasiun tersebut. Sisanya diharapkan dapat dikerjakan oleh swasta dan juga warga setempat yang memiliki lahan.

"Ke depan warga yang mempunyai lahan akan menerima keuntungan berupa dividen dari pembangunan. Selain itu kami berharap akan banyak membuka lapangan pekerjaan," katanya.

Menurutnya, Pemkot Bogor dengan kepemilikan 2 hektare lahan di Stasiun Sukaresmi rencananya akan dimanfaatkan untuk lokasi pembangunan parkir sehingga dapat menjadi pendapatan asli daerah.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan Stasiun Sukaresmi di Tanah Sereal Bogor harus dibangun guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Kapten Muslihat sebagai lokasi Stasiun Bogor.

Menurutnya, hampir 80.000 pengguna kereta listrik setiap hari di Stasiun Bogor sehingga berdampak pada penumpukan oran dan membuat lalu lintas tak terkendali.

"Mau dibangun apapun di kawasan Stasiun Bogor tetap macet. Kami sudah bangun jembatan penyebrangan orang tetap saja macet. Oleh karena itu Stasiun Sukaresmi harus jadi alternatif," katanya.

Stasiun Sukaresmi masuk daftar pembangunan transit oriented development (TOD) yang saling mengubungkan dengan stasiun dan terminal lain sebagai pembenahan sistem transportasi pemerintah.

Dengan demikian, kata dia, pengguna KRL dari Jakarta ke Bogor ke depan tidak selamanya transit di Stasiun Bogor, melainkan bisa menggunakan Stasiun Sukaresmi.

"Informasi yang masuk ke kami bahwa sekitar 65% pengguna KRL dari Stasiun Bogor adalah warga Bogor Barat, Ciampea, Dramaga dan lainnya. Nanti kalau ada Stasiun Sukaresmi bisa diurai," paparnya.

Dia membenarkan mangkraknya proyek Stasiun Sukaresmi disebabkan masalah klasik yakni pembebasan lahan. Selain itu, gagalnya kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia yang sebelumnya Pemkot Bogor telah memberikan hibah tanah 2 hektare untuk di-follow up pembebasannya.

Namun, dengan adanya pihak swasta yang terlibat, lanjutnya, Stasiun Sukaresmi akan tetap berjalan secara profesional dan tetap melibatkan PT Kereta Api Indonesia sebagai pengelola.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper