Bisnis.com, TANGERANG— Pemerintah Tangerang Selatan masih mengandalkan sektor jasa dan perdagangan untuk menggenjot perekonomian kawasan ini pada tahun depan.
Pada 2017, Pemerintah Kota Tangerang Selatan mematok pertumbuhan ekonomi hingga 8,5%. Target tersebut tercatat hanya meningkat tipis dari target pertumbuhan ekonomi tahun ini yang mencapai 8,4%. Pada tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Tangsel melambat menjadi 7,25% dibandingkan capaian 2014 sebesar 8,5%.
“Kedua sektor itu masih cukup signifikan dalam memacu ekonomi Tangsel. Itu bisa dilihat dari pertumbuhan investasi daerah ini dari tahun ke tahun. Harga tanah di sini juga mengalami kenaikan luar biasa,” kata Eddy AN.Malonda, Staf Ahli bidang Pembangunan kepada Bisnis, Jumat (9/12/2016).
Pada kuartal III/2016, Tangsel mampu merealisasikan investasi domestik hingga Rp2,1 miliar dan mancanegara US$33,6 juta.
Capaian tersebut tercatat meningkat dibandingkan realisasi investasi pada kuartal III/2015 yang terdiri oleh Penanaman Modal Asing (PMA) US$29,02 juta. Tak hanya itu, jumlah proyek domestik dan mancanegara juga naik menjadi 47 dari sebelumnya 40 proyek.
“Untuk menjaga iklim investasi dan bisnis di Tangsel, kami selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai dari kemudahan hingga ketepatan waktu,” ucapnya.
Selain itu, dirinya mengungkapkan Tangsel memiliki modal lain yang bisa dimanfaatkan untuk menggenjot ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui keberadaan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek).
Menurutnya, Puspiptek bia digunakan menjadi sentra pengembangan bisnis teknologi sekaligus melakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan intensif. Dalam jangka panjang, optimalisasi Puspiptek mampu menjadi solusi penyerapan kerja di Tangsel.