Bisnis.com, BOGOR - Pelaku usaha perlengkapan luar ruangan atau outdoor tengah gencar berpikir keras guna menghasilkan inovasi produk seiring banyaknya kemunculan bisnis baru di sektor tersebut.
Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri Ronny Lukito menuturkan, ledakan usaha perlengkapan outdoor terjadi sejak tiga tahun belakangan ini.
"Persaingan usaha outdoor saat ini memang kian ketat karena banyak lahir brand baru dari luar dan juga lokal. Kalau tidak berinovasi maka tentu akan ketinggalan," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/12/2016).
Dia memaparkan, perusahaan produsen merek Eiger tersebut saat ini telah membentuk tim khusus yang membaca pasar guna mengikuti tren persaingan saat ini.
Menurutnya, bisnis perlengkapan outdoor saat ini memiliki tantangan berat sekaligus menjadi peluang usaha yang menggiurkan seiring banyaknya faktor pendukung lahirnya teknologi baru.
"Naik gunung saat ini menjadi tren anak muda. Belum lagi sekarang semua kalangan sedang menggandrungi ponsel pintar untuk selfie yang secara langsung maupun tidak berdampak pada pasar outdoor," ujarnya.
Bahkan lanjutnya, perusahaannya sudah mulai memasarkan produk dengan skema penjualan online dengan mengikuti tren belanja kelas menengah saat ini.
"Persaingan usaha memang kian berat tidak seperti dulu karena pemainnya sedikit. Tapi kondisi ini justru memaksa kami untuk berinovasi lebih kreatif dari segi produk," paparnya.
Direktur PT Maha Nagari Nusantara - perusahaan produsen produk Torch--Ben W. Sudarmadji memaparkan brand perlengkapan outdoor dituntut untuk memiliki ciri khas produk sebagai salah satu ikon perusahaan.
Selain itu, kata dia, pemilihan bahan untuk produk menjadi nilai tambah brand untuk tetap berada di hati konsumen. Dia menuturkan, hampir semua perusahaan outdoor menawarkan produk sama yakni tas, jaket, sandal, sepatu, dan perlengkapan lainnya.
"Namun, apa yang menjadi pembeda dari semua produk yang dihasilkan masing-masing perusahaan. Di sinilah kami membuat konsep original dengan menciptakan sandal gunung khusus umroh atau tenda yang bisa dipasang 10 detik misalnya," paparnya.
Sekretaris Jenderal Indonesia Adventure Store Association (IASA) Makmur Affendi Musa menuturkan, tren bisnis perlengkapan outdoor akan semakin bergairah menyusul banyaknya generasi baru yang kian menggemari petualangan.
Menurutnya, pecinta alam saat ini bukan hanya kalangan tertentu saja melainkan sudah masuk ke kalangan luas mulai dari pelajar, pegawai kantor dan lainnya yang menjadikan travelling ke alam menjadi sebuah gaya hidup.