Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Akui Peran BUMD Bereskan Masalah Jakarta

Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, bahwa sejumlah kemajuan pembangunan yang semakin baik di DKI Jakarta saat ini bukan karena kerja dirinya semata.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/beritajakarta.com
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui, bahwa sejumlah kemajuan pembangunan yang semakin baik di DKI Jakarta saat ini bukan karena kerja dirinya semata.

Juga karena dukungan banyak pihak, termasuk peranan dari keberadaan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang  bekerja keras menyelesaikan carut- marut persoalan Ibu Kota.

Menurut Calon Gubernur nomor urut 2 di Pilkada DKI 2017 itu, peranan BUMD DKI Jakarta cukup besar dalam membantu tugas-tugasnya melayani warga Jakarta.

"Peran besar BUMD lah yang dikelola oleh orang-orang profesional yang membuat urusan DKI Jakarta menjadi rapih dan beres," ujar Basuki atau yang akrab disapa Ahok tersebut, Rabu (21/12/2016).

Dia mencontohkan, PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) yang mengurus masalah pembangunan sistem pengelolaan sampah terpadu dalam kota (ITF), Light Rail Transit (LRT), dan lainnya.

PT. Dharma Jaya membantu mengelola inflasi dengan menjaga stabilitas harga pangan (daging).

"Lalu seperti beras kalau kita lihat ada ada tulisan FS (PT Food Station Tjipinang Jaya) itu tempatnya di Cipinang,” ujar Ahok.

Memurutnya, DKI juga akan membangun motel dan pengelolaanya diserahkan ke BUMD. Hal itu merupakan bagian dari ekspansi bisnis perushaan milik Pemda DKI Jakarta tersebut.

"Terus terang banyak motel yang dikelola swasta tetapi tidak secara jujur menjelaskan soal berapa penghasilkan mereka yang tentunya ini untuk menghindari pajak," katanya lagi.

Begitu juga dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) di mana dinilai biaya punglinya sehari cukup besar. Lalu dibangunkan tempat di 153 pasar oleh PD Pasar Jaya di seluruh Jakarta untuk menghindari pungli.

Sementara, untuk semua urusan keuangan diserahkan kepada Bank DKI. Pasalnya, setiap tahun kami menggelontorkan uang ke Bank DKI sebesar Rp1 triliun untuk pemberian kredit kepada PKL, sayangnya yang terpakai tidak maksimal karena PKL masih lemah dalam menajemen keuangan.

"Jadi sekali lagi saya ingatkan, bahwa saya tidak kerja sendirian, dan sesuatu yang mustahil saya kerja sendiri untuk melayani 10 juta warga Jakarta," tegasnya.

Menurut Ahok, peran BUMD cukup besar dalam membantu tugas-tugasnya sebagai pelayan warga Jakarta.

"Hasilnya bisa kita lihat sekarang,” pungkasnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper