Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian LHK Minta Pemda Aktiv Pilah Sampah

Pemerintah daerah diminta meningkatkan pemilahan sampah oleh masyarakat sebagai upaya menekan penumpukan sampah di daerah.
Pengolahan sampah terpadu pupuk kompos. /danamonpeduli.org
Pengolahan sampah terpadu pupuk kompos. /danamonpeduli.org

Bisnis.com, DEPOK - Pemerintah daerah diminta meningkatkan pemilahan sampah oleh masyarakat sebagai upaya menekan penumpukan sampah di daerah.

Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Imam Hendargo mengatakan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga masih rendah.

"Sudah puluhan tahun kami dorong pemda agar masyarakatnya memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir tapi memang sulit," ujarnya di UI Depok, Kamis (29/12/2016).

Menurutnya, pemda juga harus mengubah paradigma bahwa tempat pembuangan akhir (TPA) merupakan solusi penekanan sampah rumah tangga. Sebab, hal penting yang harus disadari yakni pemilahan sampah di tingkat rumah tangga sebelum dibuang ke TPA.

"Sampah itu sebetulnya bukan untuk dibuang tetapi untuk dikelola dan justru dari sampah bisa menjadi potensi ekonomi," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengimbau kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menciptakan kreasi agar penekanan sampah di daerah bisa diatasi dengan baik.

"Karena saya prihatin koordinasi antara pemerintah satu dengan yang lain sulit sekali terkait pengelolaan sampah ini," paparnya.

Ketua UI Green Metric melakukan pemeringkatan kampus terhijau sedunia ketujuh yang jatuh pada University of California Davis sebagai peringkat pertama disusul University of Nottingham pada peringkat kedua dan Wageningen University & Research pada peringkat ketiga.

Kampus terhijau di Indonesia jatuh pada Universitas Indonesia (UI) atau peringkat ke-31 dunia dan Institut Teknologi Sepuluh September pada peringkat ke-43 dan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada peringkat ke-57.

"Pemeringkatan ini diharapkan bisa menjadi pendorong agar ke depan pemerintah daerah bisa melakukan penghijauan untuk lingkungan hijau berkelanjutan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper