Bisnis.com, TANGSEL-Sejumlah warga Tangerang Selatan meminta kemudahan akses untuk mendapatkan layanan Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang rencana dioperasikan mulai pertengahan tahun ini.
Munjiman, warga Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangsel, mengatakan rute Kereta Bandara Soekarno-Hatta(Soetta)-Jakarta yang dioperasikan PT Railink, memang pemberhentiannya di Stasiun Duri-Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Manggarai di Jakarta.
“Namun, warga Tangsel dapat memanfaatkan Kereta Bandara Soetta dengan berhenti di Stasiun Duri atau Stasiun Sudirman Baru kemudian sambung ke Stasiun Tanah Abang yang merupakan akses jaringan KRL Commuter Line ke Tangsel dan Parung Panjang,” katanya, Minggu (5/2/2017).
Menurutnya, dari Stasiun Tanah Abang penumpang dari Bandara Soetta melanjutkan perjalanan dengan KRL Commuter Line ke setasiun yang dituju di wilayah Tangsel yaitu Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Jurang Mangu, Stasiun Sudimara, Stasiun Rawa Buntu dan Stasun Serpong.
Dia menjelaskan, tarif tiket Kereta Bandara Soetta yang dikabarkan sekitar Rp75.000-Rp100.000 per penumpang, seharusnya tidak bayar lagi ketika pindah ke jaringan KRL Commuter Line, baik tujuan ke stasiun di wilayah Tangsel, Bogor, Depok dan Bekasi.
Sementara itu Heru Kuswanto, Direktur Utama PT Railink, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesai pengelola Kereta Bandara Soetta, sebelumnya mengatakan pihaknya menyiapkan 10 rangkaian kereta, masing-masing 6 kereta dengan fasilitas sesuai standar internasional seperti Kereta Bandara Kualanamu, Medan.
"Projek Kereta Bandara Soekarno-Hatta ini tidak mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga kami menghitung sendiri berapa seluruh biayanya, sebagai dasar menetapkan tarif tiketnya. Tiket dijual sesuai jumlah kursi sehingga tidak ada yang berdiri,” ujarnya.
Seperti diberitakan pembangunan Kereta Bandara Soetta berdasarkan Perpres No.83 Tahun 2011 (24 November 2011) tentang Penugasan kepada PT KAI untuk menyelenggarakan prasarana dan sarana KA Bandara Soetta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
Total jaringan rel Bandara Soetta sekitar 36,3 km, terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru. Pembangunan jalur baru ini dilakukan berdasarkan studi kelayakan finansial dan teknis oleh Lembaga Afiliasi Penelitian Industri (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB).