Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati menyatakan perubahan trase Mass Rapid Transit (MRT) fase 2 dari Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Ancol Timur akan berdampak positif terhadap pembangunan ekonomi di Jakarta.
Dia menjelaskan pengguna transportasi terutama kereta api di Jakarta memang lebih besar dari kawasan selatan dibandingkan dengan utara Jakarta. Namun, pihaknya merasa perlu memeratakan pelayanan transportasi di seluruh wilayah di DKI.
"Dengan adanya pengelolaan stasiun kereta api secara merata maka otomatis akan menciptakan demand pengguna moda transportasi," ujarnya di Balai Kota Jakarta pada Kamis (9/3/2017).
Tuty memaparkan pihaknya akan mengevaluasi kembali bahan-bahan untuk pemaparan rencana perubahan trase tersebut kepada DPRD DKI setelah sebelumnya kalangan dewan meminta eksekutif menjelaskan secara logis alasan perubahan trase tersebut.
Menurutnya, alasan utama perubahan trase adalah soal ketersediaan lahan untuk depo di Kampung Bandan yang sudah tidak memungkinkan karena lahan yang dibutuhkan seluas 6 hektare dari pihak PT Kereta Api Indonesia telah dijajaki pihak lain.
Oleh karena itu, perubahan trase dari Bundaran HI-Kampung Bandan menjadi Bundaran HI-Ancol Timur digadang-gadang akan menciptakan pembangunan baru terutama di wilayah utara Jakarta.
"Moda kereta api ini bukan sekadar transportasi hub yang memiliki stasiunnya, lebih dari itu di wilayah utara kiranya bisa memenuhi kebutuhan penggunanya dan akan menjadi life style hub," paparnya.
Ke depan, lanjutnya, jika MRT bisa dibangun hingga ke Ancol Timur, gaya hidup warga utara Jakarta menuju pusat akan menjadi sebuah gaya hidup seiring terbangunnya stasiun dan koridor-koridor yang direncanakan.