Bisnis.com, JAKARTA- Sebagian warga Bogor terlantar menunggu kedatangan kendaraan umum seiring adanya aksi mogok angkutan kota.
Aksi mogor dilakukan sebagai bentuk protes kemunculan transportasi online di Kota Bogor yang diklaim telah mengurangi pendapatan pengemudi angkutan kota.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengerahkan mobil angkutan milik Satpol PP untuk mengantarkan warga pada Senin (20/03/17) petang.
Bima didampingi Kadishub Kota Bogor Rakhmawati menuju titik-titik yang dipenuhi warga yang menunggu angkot seperti di jalan Ir. H. Djuanda (BTM) hingga jalan Kapten Muslihat (Pasar Devris).
Bahkan, suami Yane Ardian itu menghentikan 9 bus karyawan dan meminta membantu mengangkut penumpang yang terlantar.
"Namun mengingat jumlah armada yang terbatas hingga selepas Magrib penumpang masih banyak yang belum terangkut," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (21/3/2017).
Terkait aksi demo angkot ini Bima mengatakan disebabkan karena keberadaan transportasi online yang efeknya berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot yang berkurang.
Mereka menuntut Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah agar segera membuat kebijakan lebih tegas terhadap pengaturan transportasi online.
"Hal ini akan kami perhatikan, untuk mengantisipasi kejadian seperti ini pengaturan transportasi online harus disegerakan," jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Polresta Bogor Kota, demo angkot dilakukan sejumlah sopir angkot trayek perbatasan yang didominasi dari wilayah Kabupaten Bogor.
Para supir angkot menggelar aksi mogok dan berkumpul di bawah jalan layang di jalan Sholeh Iskandar dengan tujuan akhir ke kantor DPRD Kabupaten Bogor.
Angkot yang mogok berasal dari trayek Cisarua, Cibedug, Cicurug, Pagelaran, Ciomas, Citereup, dan lainnya. Para supir angkot mendesak pemerintah mengatur dan menata transportasi online.