Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota dengan sistem intermediate treatment facility (ITF) Sunter pada bulan depan agar benar-benar direalisasikan.
Ketua Komite Pemantau Pembangunan ITF Jakarta, Ubaidillah, mengatakan fasilitas pengolahan sampah dalam kota itu seharusnya sudah lama dibangun di Ibu Kota karena volume produksi sampahnya yang sangata besar.
“Seharusnya ITF sudah ada sejak dahulu mengingat Jakarta sudah lama dalam keadaan darurat sampah, karena produksinya mencapai 7.000 ton sampah per hari,” katanya, Senin (17/7/2017)
Menurutnya, Jakarta sudah lama darurat sampah karena produksi yang sangat besar mencapai 7.000 ton per hari itu tidak jelas pola penanganannya dan bergantung pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi.
Pengelolaan sampah kota Jakarta, lanjuutnya, sangat tergantung pada TPST Bantargebang Bekasi dengan cara ditumpuk secara terbuka (opening dumping) sehingga berpotensi menimbulkan polusi bagi lingkungan sekitarnya.
Dia menjelaskan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah menyatakan akan melaksankan ground breaking pembangunan ITF Sunter Jakarta Utara pada Agustus 2017.
Baca Juga
Selain di Sunter, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga merencanakan pembangunan sistem pengolahan sampah ITF tersebut di kawasan Marunda, Cilincing dan Duri Kosambi.