Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Djarot : Bank DKI Harus Dievaluasi

Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta Bank DKI untuk mengevaluasi cabang-cabang yang berkinerja buruk seiring adanya penutupan lima kantor cabang di luar Pulau Jawa.
Aktivitas di salah satu cabang Bank DKI/Bisnis.com
Aktivitas di salah satu cabang Bank DKI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta Bank DKI untuk mengevaluasi cabang-cabang yang berkinerja buruk seiring adanya penutupan lima kantor cabang di luar Pulau Jawa.

"Saya sudah menyuruh Bank DKI untuk menutup kantor cabang yang tidak efisien untuk perampingan. Maka evaluasi cabang-cabang yang tidak efektif," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/7).

Bank DKI memastikan pada 14 Agustus mendatang lima kantor cabangnya di luar Pulau Jawa yakni di Makassar, Palembang, Pekanbaru, Balikpapan dan Medan akan ditutup karena dinilai tidak menguntungkan dari segi bisnis.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Zulfarshah mengatakan setelah penutupan lima kantor cabang di luar Pulau Jawa tersebut pihaknya akan memperkuat linis bisnis di Pulau Jawa dan Jakarta.

"Kita akan bukan kantor baru di 19 pasar di Jakarta. Tentunya kita kembangkan yang Jakarta dulu karena potensinya cukup besar," paparnya.

Dia menuturkan sambil melakukan proses penutupan lima kantor cabang tersebut, pihaknya tengah menyelesaikan kewajiban terhadap para nasabah terutama pengembalian dana pihak ketiga, giro, tabungan hingga deposito.

Namun, dia enggan memberikan data besaran nilai yang harus dikembalikan termasuk jumlah nasabah di lima kantor cabang tersebut.

"Datanya saya belum pegang. tapi sejauh ini kewajiban pada nasabah hampir sudah selesai karena ada yang diambil dan dialihkan ke bank lain," katanya.

Berdasarkan catatan Bisnis, para nasabah Bank DKI yang berada di luar Jawa memiliki waktu hingga Oktober 2017 untuk menyelesaikan hak dan kewajibannya pasca penutupan lima kantor cabang bank tersebut.

Adapun, non-performing loan atau NPL Bank DKI saat ini sudah di bawah angka psikologis 5%, yaitu di posisi 4,7% dan sampai Juni lalu sudah mencetak laba senilai Rp344 milyar.

Zulfarshah menuturkan para pegawai yang sebelumnya bekerja di lima kantor cabang tersebut akan ditarik untuk dipekerjakan di cabang-cabang lain yang ada di Jakarta, Jabodetabek dan di Pulau Jawa sesuai kompetensinya.

Dia mengklaim untuk kantor cabang di Pulau Jawa antara lain di Solo, Surabaya, dan Bandung, Bank DKI masih beroperasi secara sehat dan masih dipertahankan.

"Bank DKI ini kan berkaitan dengan bisnis. Kalau perkembangan bisnisnya kurang tentunya tidak bisa ditopang terus. Dan harus kita alihkan ke cabang lain," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyayangkan rencana penutupan lima kantor cabang Bank DKI di luar Pulau Jawa pada pertengahan Agustus mendatang.

"Kurang promosi kali ya. Siapa sih yang enggak tertarik dengan Bank DKI. Harusnya mendengar nama Bank DKI saja sudah menarik," katanya.

Dia menuturkan Bank DKI selama ini dinilai sebagai salah satu bank yang tergolong aman untuk menabung, pinjam modal dan kenyamanan fasilitas lainnya.

"Harusnya jangan ditutup. Kan sudah investasi. Sayang kalau ditutup. Potensial semua itu, sayang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper