Bisnis.com, JAKARTA -- Pencapaian Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam meraih Piala Adipura 2017 merupakan hasil kerja keras dan inovasi Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, salah satunya dalam mengembangkan program bank sampah.
Menurut Mangara, salah satu indikator yang dijadikan indikator penilaian dari tim juri kemungkinan adalah program yang fokus terhadap pemeliharaan lingkungan.
"Kita sudah mempunyai 126 bank sampah, kemudian seluruh kantor pemerintah wajib mempunyai bank sampah, seluruh sekolah wajib harus ada bank sampah," ujarnya di sela-sela acara penerimaan piala Adipura di Balai Kota, Kamis (3/8/2017).
Dirinya mengatakan saat ini di Jakarta Pusat tersedia bank sampah dengan berbagai macam skala dan sudah diperkenalkan ke seluruh lapisan masyarakat bahkan kepada siswa sekolah dasar.
"Ada yang sudah sampai dari rumah anak-anak didik membawa sampah anorganik ke sekolah, disetor, ditabung, nanti pada waktu tertentu dia memperoleh hasilnya," katanya.
Konsep dari bank sampah sendiri adalah pengumpulan sampah anorganik atau sampah berbahan dasar plastik dan logam, tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang saat ini cukup mengkhawatirkan dampaknya terhadap lingkungan.
Mangara sendiri mengakui tidak memiliki target ambisius untuk menambah jumlah bank sampah di area lainnya di Jakarta Pusat, Ia akan lebih fokus kepada pemilik usaha yang menggunakan bahan baku plastik mengenai pengolahan limbah produksi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan.
"Barangkali kita bisa menginisiasi bagaimana misalnya orang belanja ada sampah plastiknya, besoknya kan dia belanja lagi, bawa tapi di mal itu sudah disediakan [tempat] ini sampah untuk kaleng, ini untuk apa, itu akan bagus saya kira. Kita akan coba nanti inisiasi seperti itu," tuturnya.
Selain bank sampah, Mangara mengatakan pihaknya akan meningkatkan optimalisasi kinerja Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dengan program zonasi, misalnya di setiap kelurahan akan dibagi menjadi delapan zona kerja.
"Jadi kalau delapan zona, maka satu zona dibersihkan oleh tiga orang. Jadi mulai pagi sampe jam 9 - 10 ini sudah selesai. Jadi kita buat zona-zona itu supaya lebih efektif pengawasannya," ujarnya.