Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat menengah kebawah dan mendukung usaha kecil menengah, Perusahaan Daerah Pasar Jaya menargetkan akan menerapkan subsidi terhadap 35 pasar publik di DKI Jakarta.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan penerapan konsep pasar bersubsidi sudah dicanangkan sejak era kepemimpinan Gubernur Joko Widodo tahun 2014 dan berlangsung hingga sekarang.
"Bersubsidi itu berarti mereka gratis untuk hak pakai selama tiga tahun. Kalau kemudian belum berkembang kita akan lanjutkan lagi dua tahun jadi total lima tahun," ujarnya usai peresmian Pasar Walang Baru, Jakarta Utara, Kamis (24/8/2017).
Menurut Arief salah satu tolak ukur bagi pasar penerima subsidi apabila potensi bisnis pasar berada di kategori C.
"Kita bergandengan tangan nih dengan investor supaya nantinya jadi penyumbang, ada keuntungan untuk pasar," katanya
Hingga Agustus 2017 sudah ada lima pasar bersubsidi yang sudah diresmikan pada 2016 dengan gubernur terdahulu kemudian untuk 2017 Arief menargetkan 16 pasar selesai direnovasi.
13 pasar lainnya akan dikerjakan dan ditargetkan selesai pada 2018 dengan tambahan satu pasar di kawasan Petojo yang masih dibangun cagar budayanya sehingga totalnya ada 35.
"Pedagang nanti bayar retribusi pasar saja, jumlahnya itu Rp150.000 sampai Rp200.000 setiap bulan," tuturnya.
Pada sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi konsen warga yang mengajukan keringanan pembayaran retribusi dengan alasan kegiatan jual beli di Pasar Walang Baru masih relatif sepi.
"Untuk retribusi itu saya minta Pak Arief dalam tiga hingga enam bulan dikurangi dulu, biar rame dulu pasarnya," imbaunya.