Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI mengebut pembangunan sembilan tower rumah susun sewa (rusunawa) dari total 17 pada anggaran tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman DKI Agustino Darmawan mengatakan pembangunan rusunawan tahun ini diperkirakan berlanjut pada tahun depan akibat ada hambatan lelang.
"Pembangunan rusun yang jadi hanya delapan tower dari 17 tower. Itu multiyears dan memang tidak selesai semua karena loncat tahunnya," ujarnya usai rapat pembahasan anggaran di Gedung DPRD DKI pada Jumat (25/8/2017).
Dia mengatakan total anggaran untuk 17 tower rusunawa di Jakarta ditetapkan mencapai Rp1,3 triliun. Adapun, sisa anggaran yang belum terpakai mencapai Rp800 miliar yang akan digunakan pada tahun depan.
Pembangunan rusunawa yang menjadi pekerjaan rumah pada tahun depan mencapai sekitar 1.415 dari total 3.109 unit. Adapun rusunawa yang belum rampung dan berlanjut hingga tahun depan rerata sudah mencapai 63%.
"Tapi kami akan terus berusaha untuk mempercepat hingga akhir tahun. Kami akan kerjakan 24 jam penuh agar pengerjaannya maksimal," paparnya.
Menurutnya, rusunawa yang ditargetkan selesai pada tahun depan antara lain di Rusunawa Rawa Buaya, Tegal Alur, Pengadegan, Pasar Rebo, dan Rusunawa Penjaringan.
Dia menambahkan selain proyek multiyears, pembangunan rusunawa di DKI dengan skema single years juga ada yang belum selesai. Namun, pihaknya menargetkan bisa selesai hingga tahun anggaran ini.
"Memang yang tidak selesai itu proyek multi years. Begitu juga dengan yang single years. Tapi ada sisa waktu untuk yang single years bisa rampung 100% kita kebut," paparnya.
Agustino menambahkan pihaknya sebisa mungkin akan mengerjakan proyek rusunawa DKI agar tidak mangkrak untuk menghindari kerugian. Sebab, kata dia, saat ini pembangunan sudah berdiri sebagian dengan yang sudah terpasang kabel, kusen, toilet dan lainnya.
Dia menuturkan akan segera berkoordinasi kembali dengan badan anggaran legislatif untuk membicarakan terkait solusi masalan anggaran dalam pembiayaan proyek yang belum rampung tersebut.
Sementara itu, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi mengatakan pihaknya akan mengundang eksekutif untuk memastikan proyek pengerjaan rusunawa di DKI untuk anggaran tahun ini baik yang single years atau multiyears bisa rampung tepat waktu.
Dia memaparkan persoalan lambatnya pengerjaan rusunawa selama satu semester ini dipicu oleh ketidak profesionalan eksekutif sehingga berdampak terhadap pengerjaan yang tidak tepat waktu.
"Untuk yang saat ini saya akan melihat bagaimana kinerja eksekutif, karena kan kepala dinasnya baru dan berasal dari orang properti. Nanti kami bicara dengan mereka," ujarnya.