Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar mengatakan terdapat sekitar 41 proposal kerja sama dari pemilik properti untuk pengembangan konsep transit oriented development (TOD).
Konsep TOD sedang dikembangkan pemerintah untuk upaya interkoneksi dan integrasi antar moda transportasi yang sedang dibangun di setiap stasiun dan halte di Jakarta untuk melayani warga.
"Seperti di kawasan Dukuh Atas. Di sana akan bertemu 5 moda transportasi publik, yakni commuterline, Transjakarta, kereta bandara, LRT, dan MRT," ujar William seperti dikutip dalam situs resmi MRT Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Selain itu, terkait sistem pengumpan penumpang di kawasan-kawasan penyangga Jakarta menuju stasiun-stasiun MRT pihaknya sudah berkoordinasi dan meminta Transjakarta menjadi bus pengumpan.
MRT juga, kata William, tengah membangun terminal park dan ride di Lebak Bulus untuk memudahkan warga Jakarta menggunakan transportasi publik.
Adapun terkait jangkauan MRT, pihaknya berencana menawarkan ke Pemerintah Daerah Tangerang Selatan maupun pihak pengembang untuk mempanjang pembangunan proyek MRT hingga kawasan mandiri Bintaro dan Bumi Serpong Damai.
Baca Juga
"Karena pembangunan jalan tol malah akan menambah kemacetan karena mendorong masyarakat untuk naik kendaraan pribadi. Sementara, MRT dapat membawa 2.000 orang dalam satu kali angkut," papar William.