Bisnis.com, JAKARTA - Pasar Sukatani Depok diusulkan sebagai pasar binaan lembaga pangan internasional Food and Agriculture Organization Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (FAO ECTAD).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pasar Sukatani Nadelia mengatakan pasar tersebut sudah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Predikat SNI tidak cukup untuk menjadi binaan FAO tersebut, tapi bisa menjadi prioritas, maka dari itu sedang kita ajukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (04/09/2017).
Menurutnya, untuk menjadi binaan FAO, Pasar Sukatani harus menerapkan sistem biosecurity pasar, yaitu memisahkan komoditi berdasarkan jenis, minimal komoditi basah seperti ikan dan barang kering seperti sayur-sayuran.
Sebab, lanjutnya, komitmen kuat merupakan salah satu faktor penentu diterima atau tidaknya pasar tersebut menjadi binaan FAO.
“Belum lama ini kita mengunjungi kantor (perwakilan) FAO di Kementerian Pertanian RI untuk membahas apa saja yang perlu kami siapkan. Nantinya Kota Depok akan jadi project leader, proyek perubahan Pasar Sukatani Depok menjadi pasar binaan FAO,” tambahnya.
Ia menyebutkan, keuntungan yang akan didapat Pasar Sukatani bila sudah menjadi binaan FAO adalah dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, memperoleh pengetahuan tentang keamanan pangan dan praktik biosecurity di pasar, serta menjadikan Pasar Sukatani sebagai tujuan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan pangan.
“Jika Pasar Sukatani menjadi binaan FAO, perilaku pedagang dapat menjadi percontohan bagi pasar lainnya, di Kota Depok khususnya dan di Jawa Barat pada umumnya,” paparnya.