Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Siap Gerakkan Perekonomian di Rusunawa

Pemprov DKI siap membangun lokasi usaha di kawasan rumah susun sewa yang bisa dimanfaatkan warga setempat untuk menggerakan sendi-sendi perekonomian usaha mikro kecil menengah.
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015). Antara/Zabur Karuru
Ilustrasi: Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (20/1/2015). Antara/Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA- Pemprov DKI siap membangun lokasi usaha di kawasan rumah susun sewa yang bisa dimanfaatkan warga setempat untuk menggerakan sendi-sendi perekonomian usaha mikro kecil menengah.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah DKI Jakarta Irwandi mengatakan pihaknya akan menyiapkan pasar kecil di area rusunawa untuk meningkatkan pendapatan warga rusun.

"Kami akan gandeng Bank DKI untuk permodalan. Jika tempat usaha sudah ada, mereka mau kasih kredit, tapi kalau belum jelas ada usahanya kredit tidak akan cair. Makanya akan ada pengecekan dulu dari bank [BI checking]," ujarnya, Selasa (5/9).

Untuk membangun tempat usaha di rusunawa, pihaknya akan menggandeng swasta untuk penyaluran dana sosialnya. Sebab, kata dia, anggaran yang dimilik cukup terbatas.

Dia memberi contoh, di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat terdapat lahan 500 meter persegi yang siap dibangun pasar kecil yang bisa dimanfaatkan warga berjualan.

Menurutnya, lokasi usaha harus dibangun strategis agar memudahkan para pembeli melakukan transaksi. Siapapun, kata dia, bisa memanfaatkan usaha di lokasi yang akan dibangun tersebut.

"Untuk pasar di Rusunawa Daan Mogot ini nantinya kemungkinan besar dibangun dari dana corporate social responsibility, semoga ada yang tertarik. Kebutuhannya sekitar Rp2 miliar," paparnya.

Dia menuturkan pihaknya belum berkomunikasi dengan PD Pasar Jaya selaku otoritas perpasaran di Jakarta yang dimiliki Badan Usaha Milik Daerah DKI. Selain itu, status pasar yang akan dibangun berbeda dengan Pasar Jaya.

"Kita modelnya adalah pasar rakyat yang tentunhya akan lebih murah karena nanti ada subsidi. Kalau Pasar Jaya kan mereka badan usaha. Kalau tidak untung diomelin. Kalau kita tugasnya pembinaan dan ada subsidi," paparnya.

Dihubungi terpisah, Manager Humas PD Pasar Jaya Muhamad Fahri mengatakan saat ini pasar yang berada di bawah naungannya mencapai sekitar 153 yang tersebar di lima daerah administratif DKi Jakarta.

Dia memaparkan belum ada rencana pembangunan pasar di area rusunawa termasuk kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta yang tengah berencana mengembangan pasar kecil binaan untuk warga rusun.

"Sejauh ini belum ada pembangunan pasar di rusun. Mungkin kalau di sekitar rusun ada beberapa yang dibangun. Untuk rencana pembangunan pasar oleh Dinas Koperasi mungkin ke depannya ada komunikasi," paparnya.

Dia memaparkan saat ini pihaknya tengah fokus untuk membangun 35 Jakmart sebagai hilirisasi kebutuhan pokok yang dikelola PD Pasar Jaya berbentuk ritel moderen.

Fahri menuturkan pembangunan Jakmart tersebut saat ini baru menvcapai lima unit. Hingga akhir tahun, pihaknya harus menyelesaikan 30 Jakmart di seluruh DKI termasuk di area rusunawa.

"Kendala yang membangun Jakmart ini adalah soal lahan. Kami sedang berkomunikasi dengan Badan Pengelola Aset Daerah DKI untuk mencari lokasi-lokasi Jakmart yang bisa dibangun," paparnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper