Bisnis.com, JAKARTA – Pengadaan pusat grosir di tengah-tengah pasar tradisional di DKI Jakarta, yang telah direncanakan sejak 2016 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Perusahaan Daerah Pasar Jaya, mulai dilakukan soft opening pada hari ini, Jumat (8/9/2017).
Pasar bernama Jakgrosir ini dibangun di Pasar Induk Kramat Jati dengan luas bangunan kurang lebih 3.800 meter persegi dan menampung sebanyak 2.114 jenis barang pada tahap awal.
Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya mengatakan Jakgrosir merupakan induk dari Jakmart dan Mini Distribution Center yang ada di Jakarta sehingga nantinya pedagang bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah dan bersaing.
“Komoditas yang dijual di Jakgrosir harganya lebih murah dan bersaing sehingga diharapkan memudahkan pedagang dalam mendapatkan barang,” ujarnya seusai peresmian Jakgrosir di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (8/9/2017).
Sistem yang digunakan di dalam Jakgrosir menerapkan system cashless, pedagang yang ingin belanja komoditi harus memiliki kartu pedagang, kartu Monas Bisnis Perkulakan, yang saat ini sudah mulai disebarkan di sejumlah pasar.
“Tahap awal kartu pedagang sudah disebarkan di Pasar Induk Kramat Jati, UPB Kramat Jati, Pasar Pramuka dan UPB Jatinegara, dan akan terus berlanjut ke seluruh pasar se-DKI,” katanya.
Selain pedagang yang terdaftar oleh PD Pasar Jaya, ada tiga kategori lainnya yang bisa berbelanja ke Jakgrosir antara lain pegawai Pemda DKI, Karyawan Pasar Jaya dan masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar.
Mereka dapat membeli barang dalam jumlah banyak [per bungkus karton] dan dalam jumlah satuan. Pola perkulakan atau Jakgrosir merupakan salah satu langkah PD Pasar Jaya untuk menekan inflasi daerah.
Ke depannya direncanakan Jakgrosir harus ada di setiap wilayah kota termasuk Kabupaten Pulau Seribu sehingga harga jual barang di DKI Jakarta bisa terawasi. Jakgrosir beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 - 22.00 WIB.
