Bisnis.com, JAKARTA- Bedah rumah yang dibangun PT Tata Logam Lestari dan kerja sama perusahaan swasta lainnya untuk 67 rumah di kawasan Cilincing, Jakarta Utara yang diresmikan Gubernur DKI pada hari ini, Kamis (28/9/2017) hanya memakan waktu enam bulan.
Padahal biasanya pembangunan satu unit rumah bisa memakan waktu cukup lama atau berhari-hari. Uniknya pembangunan bedah rumah ini hanya memakan waktu sekitar lima hari per unit. Apa rahasianya?
Direktur Utama PT Tata Logam Lestari Stefhanus Koeswandi mengatakan bedah rumah yang dibangun Pemprov DKI bekerja sama dengan pihak swasta dimulai pada pertengahan April lalu dengan sistem domus atau pengerjaan instan dengan bahan permanen.
"Kenapa instan pembangunannya karena kami menggunakan bahan baja dan bata ringan sehingga tidak harus dicor. Tinggal pasang saja tetapi kualitas terjamin," paparnya kepada Bisnis, Kamis (28/9/2017).
Stefhanus memaparkan rerata lahan yang dibangun mencapai sekitar 56 meterpersegi untuk satu unit rumah. Adapun, rerata biaya yang dihabiskan per unit rumah mencapai sekitar Rp35 juta.
Dia menambahkan, proyek pembangunan hunian dengan sistem domus tersebut sudah banyak dikembangkan seiring secara material bangunan mampu menahan gempa.
Baca Juga
"Kami sudah banyak membangun untuk rumah yang didukung pemerintah baik dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) maupun rumah subsidi dan non-subsidi," paparnya.
Pembangun bedah rumah tersebut dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur No. 51/2017 dengan target 83 unit dan hanya terealisasi 67 unit seiring 16 unit lainnya tidak memenuhi syarat.
Bedah rumah yang diresmikan pada Kamis (28/9) tersebut dilakukan dengan dana corporate social responsibility atau CSR dari PT Avia Avian, PT Tata Logam Lestari, PT Palm Mas Asri dan PT Semen Merah Putih.
Target pembangunan bedah rumah instan yang dibangun di kawasan Cilincing, Jakarta Utara dengan biaya corporate social responsibility atau CSR perusahaan swasta meleset dari seharusnya 83 unit menjadi 67 unit.
Stefhanus mengatakan terdapat 16 unit rumah yang tidak memenuhi syarat sehingga harus dicoret dari daftar pembangunan hunian tersebut.
"Kami sudah bicarakan kepada Pemprov DKI bahwa ada rumah-rumah yang tidak memenuhi syarat. Misalnya berlantai dua dan sebagainya. Makanya kami drop dan disetujui 67 rumah saja," paparnya.
Assisten Project Manager Avian Brands Hendra Noprida menuturkan terealisasinya program Bedah rumah dengan dana CSR perusahaan swasta bisa menciptakan lingkungan rumah yang dibangun lebih tertata rapi dan nyaman untuk dihuni.
Pembangunan 67 rumah tersebut disepakati agar seragam menggunakan cat hijau agar terlihat lebih terang dan tampak segar dipandang.
Untuk proyek bedah rumah tersebut Avian Brands telah memberikan donasi berupa 52.000 kilogram semen instan dan 16.000 kilogram cat untuk pengerjaan 67 unit rumah di Cilincing termasuk tiga rusun yakni Rusun Marunda, Rusun Pulo Gebang dan Rusun Karang Anyar.
"Kami harap rumah yang sudah jadi ini tampak asri, tertata rapi dan nyaman dihuni. Kami ingin mendukung Pemprov DKI untuk sama-sama peduli," paparnya.
Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menuturkan agar 67 pemilik rumah dipelihara untuk menciptakan kenyamanan penghuni. Dia berharap para pemilik rumah merasa betah setelah rumahnya dipercantik.
"Jangan sampai rumahnya dijual atau dikontrakkan kepada pihak lain. Dengan program bedah rumah ini kami juga berharap Jakarta dapat semakin menjadi kota yang tertata rapi, indah, nyaman dan warganya hidup sejahtera," katanya.
Djarot menambahkan Pemprov DKI sangat mengapresiasi para perusahaan yang memberikan bantuan melalui CSR yang bisa dimanfaatkan warga Jakarta
"Peran swasta dalam menyukseskan Program Bedah Rumah dan Rusun di beberapa wilayah Jakarta sangat kami apresiasi sekaligus terbukti memberi warna baru hunian masyarakat Jakarta," katanya.