Bisnis.com, BOGOR - Sebanyak 22 dari 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor ditetapkan sebagai lokasi rawan pergerakan tanah dan rawan longsor saat memasuki musim penghujan yang diprediksi datang akhir Oktober.
Kepala seksi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan berdasarkan hasil pemetaan dan survei lapangan dari ahli pusat informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, dan Kementerian ESDM, di Kabupaten Bogor terdapat 22 Kecamatan yang rawan pergeseran tanah dan longsor.
"Ini merupakan hasil kajian dari para ahli, sehingga kita dari BPBD Kabupaten Bogor menetapkan siaga bencana saat kondisi hujan seras turun," kata Budi Aksomo di Bogor, Selasa (10/10/2017).
Dari 22 kecamatan yang rawan pergerakan tanah di Kabupaten Bogor, 12 kecamatan statusnya masuk dalam tingkat potensinya menengah sampai tinggi.
"Bahkan ada beberapa daerah tepatnya 8 Kecamatan di Kabupaten Bogor pergeseran tanah tersebut juga dapat mengakibatkan banjir bandang," kata dia.
Ke-22 kecamatan yang masuk dalam rawan pergeseran tanah ini adalah di Babakanmadang, Bojonggede, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi, Cibinong, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Cijeruk, Cileungsi, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Dramaga, Gunungputri, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, dan Kemang,
Baca Juga
"Sedangkan sejumlah kecamatan rawan pergeseran tanah dan berpotensi mengakibatlan banjir bandang yakni di Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, dan Kemang," kata dia.
Bahkan untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana pergeseran tanah tersebut, sejumlah daerah yang masuk dalam kategori rawan melakukan rapat koordinasi untuk mendapatkan penanganan mitigasi geologi dari Kementerian ESDM.
"Rencananya besok kami akan melakukan rapat koordinasi penanganan mitigasi bencana geologi," kata dia.
Dia mengatakan, sebagian besar kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah rawan pergeseran tanah di Kabupaten Bogor, lokasinya sebagian besar merupakan perbukitan, "setelah musim kemarau biasanya tanah menjadi belah setelah diguyur hujan maka kondiasinya akan labil, " tutur Budi lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Sumardi mengatakan untuk menghindari adanya warga yang menjadi korban luka terlebih korban jiwa maka pihaknya sudah melakukan koordinasi pada semua potensi petugas BPBD waspada bencana ini saat hujan turun.
"Semua potensi sar baik dari BPBD di Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga relawan sudah harus siaga, menghadapi ini," ujar dia.
Karena pada musim penghujan ini bukan hanya rawan bencana longsor yang akan terjadi akan tetapi juga bencana banjir, puting beliung yang menggancam kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bogor.
"Saya minta para camat dan kepala desa agar selalu mewaspadai terjadinya bencana pergerakan tanah maupun longsor, banjir, dan angin kencang, yang berakibat korban jiwa," demikian Sumardi.