Bisnis.com, JAKARTA- Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku sebagai salah satu korban kemacetan dari dampak pembangunan underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan.
"Saya termasuk yang merasakan sehari-hari kalau saya pulang sore. Rumah saya di ujung selatan Jakarta. Jadi saya nggak berani pulang sore," ujar Anies saat blusukan ke area proyek underpass Mampang-Kuningan, Selasa (17/10).
Menurut Anies, kemacetan akibat penyempitan jalan atas pembangunan underpass Mampang-Kuningan tersebut telah merugikan ratusan ribu warga Jakarta yang terdampak kemacetan.
Bahkan Anies menyebut arah tersebut merupakan salah satu kemacetan terbesar di Jakarta. Setelah resmi menjabat gubernur bersama wakilnya Sandiaga Uno, ia berharap proyek underpass sepanjang 800 meterpersegi dan lebar 20 meterpersegi tersebut bisa segera selesai.
Anies mengatakan hasil pembicaraan dengan Budi Kaliwono, Dirut Transjakarta, perjalanan dari Mampang ke Kuningan bisa menghabiskan waktu berjam-jam. "Bayangkan yang naik mobil dan juga motor. Ini penderitaan bagi ratusan ribu orang."
Selain itu, Anies juga telah berbicara dengan kepala proyek underpass tersebut. Dia menyebutkan pengerjaan underpass tidak bisa selesai pada akhir tahun ini.
Sementara itu, kepala proyek pengerjaan underpass Mampang-Kuningan Jumadi mengatakan molornya pembangunan akibat terdapat kabel utilitas yang seharusnya pada awal pengerjaan bisa dibebaskan. Selain itu ada juga pipa gas milik Perusahaan Gas Negara yang belum dipindahkan.
Anies pun menimpali. Dia ingin proyek tersebut segera diselesaikan. "Apapun alasanya proyek ini menyebabkan ratusan ribu warga Jakarta sekarang mengalami penderitaan. Praktik ini tidak bisa dibiarkan," paparnya.
Ke depan, dia meminta proyek serupa harus memiliki pengawasan serius. Dia pun berjanji jika tetap ada masalah, pihaknya tidak segan-segan untuk turun tangan.
"Ini bukan salahnya pengembang (Adhi Karya) tapi ini karena kekeliruan di internal kita," paparnya.
Rencananya, Anies akan berkomunikasi dengan Perusahaan Gas Negara untuk memastikan pipa di bawah area lahan proyek yang menjadi kendala saat ini. Dia menuturkan saat ini bahkan pihak PGN belum mengetahui apa yang menjadi hambatan tersebut.
"Saluran gas dan air jika dua itu dikerjakan dengan tepat maka pengerjaan underpass ini akan selesai tepat waktu," katanya.
Anies memaparkan pihaknya akan terus memantau proyek underpass tersebut. Karena, kata dia, pengerjaan underpass Mampang-Kuningan adalah proyek yang berdampak kemacetan ekstrem.
Dia meminta pihak yang diduga menjadi penghambat yakni PGN dan Palyja karena pipa kedua perusahaan itu ada di bawah proyek untuk bertanggung jawab. Adapun terkait rekayasa lalu lintas rencananya akan dibicarakan selanjutnya.