Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras di DKI Diklaim Aman Untuk 2 Bulan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan stok beras di ibu kota aman hingga panen raya yang diperkirakan jatuh pada Maret atau April tahun ini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat mengumpulkan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10)./ANTARA-Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat mengumpulkan jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan stok beras di ibu kota aman hingga panen raya yang diperkirakan jatuh pada Maret atau April tahun ini.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan telah mendapatkan jaminan langsung dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman bahwa stok beras untuk DKI Jakarta aman hingga 2 bulan ke depan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan volume beras akan meningkat ketika menginjak panen raya.

Akan tetapi, sebelum masa panen raya dikhawatirkan terjadi kelangkaan beras yang dapat menimbulkan kenaikan harga komoditas tersebut. 

"Melonjaknya [harga beras] karena pasar mengantisipasi lemahnya pasokan dan disinyalir ada beberapa aliran distribusi yang tersendat," katanya, Selasa (9/1/2018).

Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta akan mendistribusikan sebanyak 3.000 ton beras ke pasar tradisional yang berada di ibu kota untuk menstabilkan harga. Pemprov juga akan bekerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya untuk menyuplai beras hingga ke level pedagang di pasar tradisional.

"Kami akan pastikan Food Station betul-betul melakukan intervensi pasar. Peran Food Station untuk menghadirkan pasokan yang cukup pada 4-5 hari ke depan ini krusial, sangat penting, mengingat panen raya yang diperkirakan 2 bulan lagi dari sekarang," imbuh Sandi.

Pemprov akan berkoordinasi dengan para pedagang beras di pasar tradisional untuk menyalurkan komoditas tersebut langsung ke konsumen. Hal ini untuk mengantisipasi terhambatnya distribusi beras yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

Pedagang yang terbukti menimbun beras pun akan diberi sanksi tegas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper