Bisnis.com, JAKARTA--Kasus pengembalian mobil Ratna Sarumpaet yang sebelumnya ditilang oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkesan menjadi rumit. Ratna mengaku mobilnya dikembalikan setelah dia menghubungi nomor telepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun, kini Anies mengklaim tidak ada orang kepercayaan ataupun staf yang bekerja di Balai Kota DKI menerima telepon Ratna.
"Saya sudah cek. Jadi tidak ada [staf terima telepon Ratna]. Bahkan, ketika telepon itu pun tidak kemudian berhenti penderekannya. Jadi tidak ada intervensi sedikit pun," ujar Anies, Kamis (5/4/2018).
Justru, dia mengatakan kasus tersebut seharusnya menjadi pelajaran kepada semua pihak agar jangan menumbuhkan kebiasaan takut pada atasan.
Jika menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur, bukan pada atasan.
"Oh, ini temannya Pak Gubernur, jangan sampai nanti saya ditegur. Itu kebiasaan buruk. Apakah teman Pak Gubernur atau bukan teman Pak Gubernur, jangan pernah takut pada Gubernur, tetapi sama prosedur," ucap Anies.
Baca Juga
Insiden didereknya mobil aktivis Ratna Saraumpaet berbuntut panjang. Video kejadian di Taman Tebet pada Selasa, 3 Maret 2018, sempat viral.
Ratna Sarumpaet mencak-mencak karena mobilnya yang diparkir di Taman Tebet, Jakarta Selatan, diderek oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Belakangan, mobil tersebut dikembalikan setelah Ratna Sarumpaet menelepon seorang staf gubernur. Tiga jam kejadian, mobil Ratna dikembalikan ke rumahnya.
“Saya telepon Anies tapi tidak diangkat. Telepon staf gubernur, dia berjanji mengembalikan mobil,” ujar Ratna Sarumpaet.