Bisnis.com, JAKARTA -- Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dijadwalkan beroperasi secara komersial pada pertengahan Maret 2019.
Saat ini, PT MRT Jakarta tengah melakukan testing and commissioning atau uji coba persinyalan untuk setiap kereta MRT yang melewati rute fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI). Baru para pejabat seperti Presiden RI Joko Widodo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang telah menjajal kereta canggih buatan Jepang tersebut.
Namun, ada kabar gembira bagi warga Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan pihaknya akan membuka uji coba terbatas untuk penumpang, khususnya masyarakat ibu kota.
"Kami akan melaksanakan uji coba terbatas atau trial run pada akhir Desember 2018 atau selambat-lambatnya awal Januari 2019. Nantinya warga Jakarta bisa ikut trial run ini," katanya di depo MRT Lebak Bulus, Senin (10/12/2018).
William menerangkan trial run harus dilaksanakan agar para petugas MRT Jakarta dapat mengatur berbagai skenario saat kereta beroperasi secara komersial.Skenario tersebut antara lain mengatur arus masuk dan keluar penumpang serta kondisi saat situasi gawat atau emergency status diberlakukan.
Bukan itu saja, PT MRT Jakarta juga harus mengatur ketepatan waktu dan rentang kedatangan kereta (headway).
"Masyarakat harus tahu bahwa kereta MRT ini on time. Kalau kereta berangkat pukul 07.00 WIB, ya bakal jalan jam segitu. Budaya tepat waktu yang akan dibentuk," jelasnya.
Dalam uji coba, waktu tempuh dari Bundaran HI menuju Lebak Bulus hanya 15 menit. Namun, target tersebut dapat dicapai dengan catatan kereta melaju dengan kecepatan 80 km/jam-90 km/jam dan tidak berhenti di stasiun.
Dengan demikian, waktu tempuh tersebut akan lebih lama jika kereta MRT beroperasi sesuai prosedur penumpang.
"Nanti, waktu tempuh rute fase I sepanjang 16 km sekitar 30 menit. Kereta akan berhenti di 13 stasiun," sebut William.
Sebagai informasi, fase I MRT Jakarta Lebak Bulus-Bundaran HI akan menggunakan 16 rangkaian kereta. Masing-masing rangkaian terdiri dari 6 kereta sehingga total kereta yang bakal digunakan berjumlah 96 unit.
Satu kereta dapat menampung sekitar 200-300 penumpang. Satu rangkaian kereta MRT dapat mengangkut maksimal 1.800 penumpang.