Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerindra mengatakan proses pengisian kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta tak akan bisa selesai pada akhir tahun ini, yang tinggal menyisakan 14 hari.
"Sepertinya gak bisa [Wagub terpilih tahu ini. Situasi dan kondisinya tak memungkinkan," ujar Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif saat dikonfirmasi, Senin (17/12/2018).
Dia menuturkan salah satu alasan tertundanya pemilihan pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan karena tak kunjung bertemunya perwakilan Gerindra dan PKS DKI Jakarta.
Menurutnya, kedua pihak harus mendiskusikan soal kerangka kerja dan timeline terkait pemilihan Wagub. Pasalnya, hal tersebut harus mendapat persetujuan dari kedua belah pihak. Bukan hanya lampu hijau dari Gerindra atau PKS.
DPW PKS DKI sempat mengundang DPD Gerindra DKI untuk melakukan pertemuan pada 4 Desember lalu guna membahas timfit and proper test serta prosedur pengisian kursi wagub. Namun, pertemuan itu batal karena Gerindra memiliki agenda bimbingan teknis (bimtek) di Semarang.
"Hari ini numpuk sekali kegiatan. Mungkin kami akan agendakan pertemuan Kamis minggu ini," jelasnya.
Terkait mundurnya jadwal, Syarif menargetkan pemilihan Wagub DKI dapat selesai sebelum Pemilihan Presiden yang berlangsung pada April 2019.
Gerindra juga akan mengirimkan dua nama untuk mengisi kursi panitia uji kelayakanan (fit and propher test) kepada PKS.
"Kalau bisa sebelum Maret ini sudah selesai [pemilihan Wagub]. Saya juga inginnya cepat, tapi harus dilihat perkembangan dan dinamika di lapangan," imbuhnya.
DPD Gerindra DKI diketahui telah menunjuk Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif dan peneliti LIPI Siti Zuhro untuk menjadi anggota tim tersebut. Sedangkan kubu PKS telah menunjuk Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo dan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi.