Bisnis.com, JAKARTA--Setidaknya ada tiga perusahaan yang memenangkan hak penamaan (naming rights) untuk stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan ketiga korporasi tersebut telah melaksanakan tahapan lelang elektronik (e-auction) yang dilakukan PT MRT Jakarta sejak beberapa bulan silam.
"Ketiga perusahaan yang memenangkan naming rights, yaitu BNI untuk stasiun Dukuh Atas, Astra di stasiun Setia Budi, dan Bank Mandiri di stasiun Istora. Semuanya stasiun bawah tanah atau underground," katanya dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Dia menuturkan BNI, Astra, dan Bank Mandiri terpilih sebagai pemenang karena memberikan penawaran paling tinggi dibandingkan perusahaan lain yang mengikuti proses e-auction.
Meski demikian, William tidak bisa menyebutkan berapa nilai yang disepakati oleh masing-masing perusahaan dengan PT MRT Jakarta.
"Nilainya tidak bisa kami beberkan ke publik. Namun, kami jamin semua prosesnya berlangsung secara rahasia namun tetap mengikuti kaidah-kaidah bisnis yang berlaku," imbuhnya.
Baca Juga
Selain tingginya nilai penawaran, alasan PT MRT Jakarta memilih BNI, Astra, dan Bank Mandiri karena berada di dalam zona transit oriented development (TOD) Dukuh Atas, yakni sekitar 700 meter dari posisi stasiun.
Nantinya, ketiga perusahaan akan membuat perjanjian dengan PT MRT Jakarta sebagai pengelola stasiun fase I. William menambahkan hak penamaan akan diberikan selama 10 tahun. Namun, perusahaan dapat melakukan pembayaran dengan dicicil setiap tahun.
Selanjutnya, PT MRT Jakarta akan memberikan fasilitas berupa plang nama stasiun lengkap dengan masing-masing perusahaan. Bukan itu saja, nama perusahaan akan disebutkan di dalam stasiun dan saat kereta MRT beroperasi mulai Maret 2019.
"Perjanjian kerja sama hak penamaan stasiun dapat dievaluasi setidaknya setiap satu tahun sekali," Lanjutnya.
Selain tiga Dukuh Atas, Setia Budi, dan Istora, PT MRT Jakarta masih menawarkan naming rights untuk 10 stasiun lain pada gelombang kedua. Beberapa stasiun tersebut a.l. yaitu Bundaran Hotel Indonesia, Bendungan Hilir, Bundaran Senayan, Lebak Bulus, Blok M, dan lainnya.
Sebagai informasi, kemajuan pekerjaan konstruksi MRT Jakarta secara keseluruhan saat ini mencapai 98,1%. Dengan rincian 97,8% untuk konstruksi layang dan 98,4% untuk konstruksi bawah tanah.
Seiring dengan penyelesaian pekerjaan konstruksi, PT MRT Jakarta juga menyiapkan aspek operasi dan pemeliharan untuk memenuhi target operasi pada Maret 2019.