Bisnis.com, JAKARTA–Pasangan pengantin tertua dalam nikah massal yaitu Mardianto yang berumur 76 tahun dan Watinah yang berumur 65 tahun mengaku senang bisa mengikuti nikah massal yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Pasti seneng, ya gimana sih orang gratis gimana masa gak seneng," timpal Mardianto ketika ditanyai oleh wartawan pada Senin (31/12/2018).
Mardianto mengaku dirinya mengetahui informasi mengenai nikah massal pada bulan sebelumnya dari kelurahan tempat tinggalnya yaitu Kelurahan Cempaka Baru, Jakarta Pusat.
Terkait persiapan pernikahan, baik Mardianto maupun Watinah mengaku persiapan pernikahan mereka sudah disiapkan oleh rekan-rekan mereka. "Saya dandan dari jam 16.00, saya sih gak ngerti, cuma ikut aja," kata Watinah.
Di lain pihak, pasangan pengantin termuda dalam nikah massal yaitu Jimmy dan Rizka F. Hanif yang sama-sama berumur 19 tahun juga mengaku mendapatkan informasi mengenai nikah massal dari kelurahan setempat yaitu Kelurahan Cikini.
"Daripada pacaran, mending nikah aja. Apalagi nikah massal tidak makan biaya banyak juga. Seru, ramai, fasilitas juga sudah disiapin dan tidak perlu budget banyak," kata Rizka.
Jimmy dan Rizka mengatakan baik keluarga maupun teman-temannya mendukung keputusan mereka untuk menikah di umur 19 tahun.
"Teman ada yang baik ada yang julid, tapi inikan maunya kita. Jadi jalani saja," kata Rizka.
Jimmy dan Rizka mengenakan busana adat khas Mandailing dalam nikah massal ini. Jimmy mengatakan busana berwarna putih sudah terlalu sering dipakai sehingga dirinya dan Rizka memilih menggunakan busana adat Mandailing yang berwarna merah.
Jimmy dan Rizka mengeluarkan uang sebesar Rp500.000 untuk menyewa kostum tersebut, sedangkan biaya make up telah ditanggung oleh Kelurahan Cikini.
Setelah resmi melakukan akad pada Senin (31/12/2018), Jimmy dan Rizka akan berfokus untuk mengadakan resepsi yang akan diselenggarakan pada 12 Januari 2019 mendatang.