Bisnis.com, JAKARTA– PT TransJakarta dan PT MRT Jakarta sedang melakukan kajian atas pengelolaan transportasi umum dengan mempelajari pengelolaan yang ada di Hong Kong dan Malaysia.
Kajian tersebut merupakan kelanjutan dari memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh PT MRT Jakarta dan PT TransJakarta tentang Studi Integrasi Transportasi Antar Moda pada November 2018.
Dirut PT TransJakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya bersama PT MRT Jakarta telah melakukan workshop dengan pakar-pakar dari universitas domestik seperti ITB, UI, dan UGM serta pakar luar negeri Hong Kong dan Malaysia.
"Jadi kita bisa lihat praktik integrasi di Hong Kong dan Malaysia. Pakar kita kemudian sama-sama memberikan pandangannya, kemudian studinya sedang dilanjutkan oleh pakar-pakar dari Jakarta, MRT, dan lain-lain," kata Agung, Selasa (8/1/2019).
Dari workshop tersebut Agung menyebutkan tiga hal yang bisa dipelajari dari pengelolaan transportasi umum di Hong Kong dan Malaysia yaitu tentang desain rute yang mengoptimalkan sistem kereta, interkonektifitas, dan ketersediaan bus pengumpan ke stasiun MRT.
Agung menyoroti penerapan desain rute transportasi umum di Hong Kong dirancang untuk mengoptimalkan manfaat dari Mass Transit Railway (MTR) yang memiliki dana investasi yang besar.
Interkonektifitas juga menjadi pertimbangan karena hal tersebut memberikan kenyamanan kepada pengguna transportasi umum yang berpindah dari satu moda ke moda lain.
PT TransJakarta dan PT MRT Jakarta juga mengusahakan adanya sistem bus pengumpan menuju stasiun MRT. Agung menuturkan di Malaysia terdapat bus pengumpan yang dikelola Rapid KL dan pihaknya bersama PT MRT Jakarta akan berusaha mengimplementasikan hal tersebut di DKI Jakarta.
.jpg?w=300&h=221)
