Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2019 akan menjadi tahun bersejarah bagi perkembangan transportasi umum di DKI Jakarta.
Pasalnya, tahun 2019 merupakan tahun pertama beroperasinya kereta api bawah tanah di DKI Jakarta yaitu MRT.
MRT fase 1 yang beoperasi mulai dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang dikelola oleh PT MRT Jakarta akan mulai beroperasi pada Maret 2019.
Adapun LRT Jakarta juga akan mulai beroperasi pada Februari 2019. "Kita perlu bangga karena LRT dikerjakan murni oleh orang Indonesia meskipun ada bantuan konsultan asing," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Iskandar Abubakar pada Senin (21/1/2019).
Selain perkembangan transportasi umum, Iskandar juga mengapresiasi penerapan ganjil genap sejak Asian Games 2018 yang berhasil menekan angka kemacetan di DKI Jakarta.
Berdasarkan catatan DTKJ, sejak diterapkannya kebijakan ganjil genap kecepatan kendaraan meningkat 37%, waktu tempuh kendaraan menjadi lebih cepat 23%, dan penggunaan transportasi umum meningkat 40%.
Hal ini juga diikuti dengan penurunan angka kecelakaan sebesar 20% dan penurunan emisi kendaraan sebedar 15%.
"Jadi tahun ini adalah tahun yang amat penting untuk mendorong angkutan massal dan mendorong investasi yang lebih besar lagi," kata Iskandar.
Namun, Iskandar menekankan agar pemerintah baik Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat untuk tidak serta merta berpuas diri atas capaian tersebut.
Hal ini karena pemerintah memiliki target untuk meningkatkan modal share moda transportasi umum hingga 60% pada 2030 yang diakui oleh Iskandar terlalu singkat untuk dicapai mulai sekarang.
"Kita saja merencanakan MRT tahun 1990 baru sekaranh mau selesai, 28 tahun," imbuh Iskandar.
Iskandar pun memberikan masukan-masukan kepada pemerintah agar transportasi umum di DKI Jakarta bisa diterapkan secara maksimal.
Pertama adalah dengan luasnya jangkauan MRT dan LRT baik LRT Jakarta maupun LRT Jabodebek maka konsep pembangunan transportasi umum mau tidak mau harus berbasis rel dan bukan berbasis jalan.
Adapun untuk memaksimalkan pelayanan Bus TransJakarta maka PT TransJakarta harus menyiapkan dedicated road agar Bus TransJakarta tidak terganggu oleh kendaraan-kendaraan pribadi yang hingga sekarang masih sering menerobos jalur-jalur khusus milik Bus TransJakarta.