Bisnis.com, JAKARTA–Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kunjungi kediaman sejumlah relawan juru pemantau jentik (Jumantik) yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum warga setempat, Minggu (3/2/2019).
Anies pun meminta kepada warga untuk membiarkan relawan jumantik untuk melaksanakan tugasnya untuk memeriksa rumah dan lingkungan sekitar serta turut membantu relawan jumantik untuk melaksanakan tugas.
Apabila relawan jumantik dihalangi untuk melaksanakan tugasnya maka ditakutkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak bisa berjalan dengan efektif dan menimbulkan wabah DBD.
Sesuai dengan SOP, relawan jumantik melakukan kegiatan PSN secara rutin setiap Jumat di lingkungannya masing-masing.
"Ada 33.000 jumantik beroperasi di 2.700 RW, peran Jumantik ini sangat penting. Oleh karena itu, saya meminta masyarakat untuk menyambut baik," tutur Anies, Minggu (3/2/2019).
Untuk diketahui, pada Jumat (1/2/2019) tiga relawan jumantik yaitu Djayanti, Desi, dan Nur Azizah ketika hendak melakukan kegiatan PSN rutin di wilayahnya yaitu RW 05 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pelaku yang merupakan seorang laki-laki berumur 40 tahun pun telah dilaporkan dan ditahan di Polsek Jagakarsa.
Anies pun mengapresiasi kinerja relawan jumantik yang tetap bekerja menjalankan tugasnya meskipun terdapat kasus penganiayaan yang menimpa relawan tersebut.
"Kader jumantik masih tetap semangat walau mendapat kekerasan tidak sedikit pun gentar. Mereka justru ingin menunjukkan tindakan kekerasan itu tidak menyurutkan semangat tapi justru semakin tinggi semangatnya," kata Anies.