Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif MRT Berubah, Fraksi PDI-P DKI Tuding Renegosiasi Tidak Fair

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono membantah penentuan rata-rata tarif MRT sebesar Rp8.500 pada Senin (25/3/2019) terkait dengan Pemilu 2019.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta, Minggu (24/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta, Minggu (24/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA–Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono membantah penentuan rata-rata tarif MRT sebesar Rp8.500 pada Senin (25/3/2019) terkait dengan Pemilu 2019 yang akan diselenggarakan 17 April 2019.

Menurut Gembong, angka tersebut akhirnya disepakati karena tarif perlu segera ditentukan karena masyarakat DKI Jakarta sudah menunggu sekian lama untuk menggunakan MRT.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tarif MRT perlu dipertimbangkan dengan matang karena sekali tarif tersebut disepakati maka kedepannya sulit untuk diubah lagi.

Anies pun menyoroti tarif TransJakarta yang sejak 2004 hingga saat ini masih sebesar Rp3.500  dan belum diubah.

Gembong pun mengatakan tarif rata-rata sebesar Rp8.500 pun disepakati untuk memberi ruang untuk tarif terintegrasi.

"Dari semua kajian Rp8.500 itu usulan BUMD, usulan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Rp12.000 tapi terintegrasi. Terintegrasi ini menjadi soal buat kita," kata Gembong, Senin (26/3/2019).

Menurut Gembong, renegosiasi tarif yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tidak fair karena tarif MRT sudah disepakati di hari sebelumnya.

"Kalau katakan tidak sepakat harusnya eksekutifnya bicara dong, jangan barang sudah diputuskan jadi gini kan enggak fair," kata Gembong.

 
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper