Bisnis.com, JAKARTA - Agenda rutin lima tahun berupa pemilihan umum diharapkan bisa berlangsung dalam suasana aman dan kondusif.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Gatot Pramono, mengajak seluruh pihak agar menjadi pendingin suasana pada Pemilu 2019.
"Kami mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat termasuk media, kalau kemarin suhu politik panas, maka kita dinginkan, kita menjadi cooling system," kata Pramono, usai apel gabungan kesiapsiagaan dalam menyongsong pemilu aman dan damai 2019 di arena Pekan Raya Jakarta, Minggu (14/4/2019).
Apel gabungan diikuti ribuan personel TNI dari berbagai matra dan kecabangan. Pramono didampingi Panglima Kodam Jaya, Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono.
Pada operasi pengamanan Pemilu 2019, kehadiran TNI dari semua matra merupakan perbantuan pelibatan. Dalam praktiknya nanti, tiap-tiap TPS akan dijaga personel polisi dan TNI yang telah ditugaskan.
Suhu politik memasuki tahapan masa tenang Pemilu 2019 ini, menurut Pramono, suasananya sudah sangat tenang dan kondusif.
"Jangan ada lagi yang menjadi provokator, agitator atau kompor-kompor yang menyebabkan jadi panas, sekarang sudah dingin, kita pertahankan terus," ujar Pramono.
Pramono menyatakan pemilihan umum ini hanya agenda rutin demokrasi lima tahunan yang akan selalu diselenggarakan untuk menentukan periode pemerintahan.
Oleh karena itu tidak perlu mengorbankan sesuatu yang lebih besar yakni NKRI.
"Jangan karena kegiatan ini ada orang atau kelompok tertentu yang memprovokasi dapat terjadinya konflik sosial, maka terjadi perpecahan," kata Pramono.
Untuk menjamin keamanan dan keamanan masyarakat memilih pada 17 April mendatang, TNI-Polri menyiagakan sebanyak 38.000 personel, yang terdiri dari 23.000 anggota Polri dan 15.000 anggota TNI.
"Kita akan memberikan yang terbaik kepada masyarakat, menjadi nyaman aman untuk datang ke TPS dan kita jamin itu," ucap dia.