Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah partai oposisi terhadap kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta diprediksi bertambah usai pemilihan legislatif yang baru lalu.
Hal ini merujuk pada prediksi perolehan jumlah suara dan kursi partai politik di DPRD DKI.
Ketua Fraksi PDIP, Gembong Warsono, mengklaim koalisi partai oposisi terhadap Anies akan tetap solid. Partai oposisi mungkin akan kehilangan satu anggota, karena tak memperoleh suara yang cukup dalam Pemilu 2019 yaitu Partai Hanura. Tetapi, menurut dia, posisi Partai Hanura akan diisi anggota baru, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PSI yang dipimpin Grace Natalie, berdasarkan hasil hitung cepat, memastikan diri berada di urutan keempat partai di DKI memperoleh suara terbanyak. Mereka yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai gubernur dalam pemerintahan sebelumnya menyatakan menempatkan diri sebagai oposisi Anies.
“Jadi kami semua masih sama," kata Gembong, Senin (22/4/2019).
"Dengan jumlah (kursi) yang mungkin ada yang bertambah dan berkurang. Tapi, partai pengawas dan pengkritik pemerintah provinsi masih solid.”
Baca Juga
Ketua DPD PSI DKI Jakarta, Michael Sianipar, mengklaim, partainya menempati posisi keempat dengan perolehan delapan persen atau setara 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Menurut dia, partainya akan menjadi oposisi pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.
Michael menambahkan, anggota parlemen PSI akan bersikap kritik yang konstruktif terhadap pemerintahan Anies.
“Kami mengkritik tapi memberikan solusi. Mungkin akan jadi fraksi yang paling banyak membantu gubernur ke depannya dibandingkan partai koalisi mereka sendiri,” kata Michael.