Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan operasional light rapid transit (LRT) Jakarta dapat dilakukan sebelum akhir 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa PT Jakarta Propertindo (Jakpro) saat ini sedang menyelesaikan aspek administrasi dari pengoperasian moda transportasi berbasis rel tersebut.
“Ini masalah prinsip good governance supaya di kemudian hari tak ada masalah. Kita sudah berkomunikasi dengan Jakpro dan Dishub [Dinas Perhubungan] dan dari pembicaraan itu memang butuh waktu,” ujar Anies, Senin (3/6/2019).
Seperti diketahui sebelumnya, pihak Dishub DKI Jakarta masih menunggu hasil pertemuan dengan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub atas hasil pemeriksaan SOP, pengoperasian, dan perawatan sarana.
Setelah itu, Dishub nantinya masih harus mengeluarkan rekomendasi teknis agar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta bisa mengeluarkan izin beroperasinya LRT Jakarta.
PT Jakpro juga masih harus mengeluarkan surat penugasan kepada PT LRT Jakarta selaku operator dan juga inbreng sarana kepada PT LRT Jakarta.
Sementara itu, Project Director LRT Jakarta Iwan Takwin sebelumnya juga mengatakan LRT Jakarta bakal beroperasi setelah jembatan penghubung antara stasiun LRT dengan halte TransJakarta selesai dibangun.
Integrasi ini diperlukan agar pelayanan transportasi umum yang disediakan bisa lebih panjang dari layanan LRT Jakarta yang saat ini baru sepanjang 6 km dari Kelapa Gading hingga Velodrome.
Integrasi fisik antara LRT Jakarta dengan TransJakarta pun juga dikerjakan secara pararel dengan integrasi pembayaran tiket.