Bisnis.com, JAKARTA -- Jakarta masih berada di peringkat atas kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, Jumat (11/10/2019).
Berdasarkan data AirVisual.com, seperti dilansir dari Antara, pada pukul 05.27 WIB, Jakarta berada di peringkat empat secara global. Posisi ini turun satu peringkat dari hari sebelumnya.
Peringkat tersebut setara dengan nilai polutan sebesar 87,9 µg/m³ dengan perimeter PM 2.5.
Adapun peringkat pertama ditempati Lahore, Pakistan dengan nilai 203, atau sangat tidak sehat berdasarkan AQI, setara dengan PM2.5 sebesar 152,5 µg/m³. Delhi di India berada di posisi kedua dengan indeks 181 berdasarkan AQI, setara dengan PM2.5 sebesar 113,5 µg/m³.
Dubai di Uni Emirat Arab menyusul di peringkat ketiga dengan AQI sebesar 176, setara dengan PM2.5 sebesar 104,4 µg/m³. Sementara itu, Beijing di China berada di posisi kelima dengan AQI sebesar 159 atau setara dengan PM2.5 sebesar 73 µg/m³.
Daerah-daerah tersebut memiliki status udara tidak sehat dan warganya disarankan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan. Jika memang harus berada di luar ruangan, maka pemakaian masker sangat dianjurkan agar masyarakat tidak terpapar partikel halus udara yang berbahaya bagi kesehatan saluran pernapasan.
Baca Juga
Buruknya kualitas udara di ibu kota Indonesia telah terjadi sejak pertengahan tahun ini. Kelompok masyarakat bernama Ibu Kota pun membawa isu ini ke pengadilan dengan menggugat tujuh posisi penting di Indonesia, di antaranya Presiden RI dan Gubernur DKI Jakarta.