Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana mempertanyakan mengapa saat ini, era Gubernur DKI Anies Baswedan, link APBD ditutup.
Hal itu disampaikan William lewat akun Twitternya @willsarana, Selasa (29/10/2019). Cuitan itu merupakan lanjutan dari temuan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem Aibon yang mencapai Rp82,8 miliar melalui akun media sosial Twitternya @willsarana, Selasa (29/10/2019).
Politisi PSI itu pun meminta 4 hal kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:
1.Dokumen APBD 2020 diunggah ke http://apbd.jakarta.go.id
2.Data serapan anggaran setiap SPD di Jakarta dalam lima tahun terakhir
3.Daftar asset daerah pemda DKI
Baca Juga
4.Proposal hibah di zaman Anies
4 HAL YANG KAMI MINTA
— William Aditya Sarana (@willsarana) October 27, 2019
1. Meminta dokumen-dokumen APBD 2020 diunggah ke https://t.co/d02ruW1pGQ
2. Meminta data serapan anggaran setiap SKPD di DKI Jakarta lima tahun terakhir
3. Meminta daftar aset daerah Pemda DKI Jakarta
4. Meminta proposal hibah di zaman Anies pic.twitter.com/2cwg8qRpYw
Sebelumnya, William menemukan anggaran aneh pada APBD DKI 2020. Dia menemukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk pembelian lem Aibon yang mencapai Rp82,8 miliar melalui akun media sosial Twitternya @willsarana.
William menulis telah menemukan anggaran aneh pembelian lem Aibon senilai Rp82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang berarti seorang murid akan mendapatkan sebanyak dua kaleng Aibon setiap bulan.
"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," tulis William Selasa (29/10/2019) malam.